Selasa, 27 November 2012

Apa dan Bagaimana FMS saat ini


Sistem FMS di Jerman dan Jepang membuktikan bahwa terdapat kenaikan signifikan dalam produktivitas, kualitas, kebutuhan ruang, buruh, dan kapasitas. Biaya untuk sistem ini sangat besar, dan tidak seluruhnya berjalan dengan sukses. Untk itu perencanaan awal adalah sesuatu yang penting untuk peningkatan produktivitas untuk segala macam perusahaan.
            Meskipun dari namanya adalah “flexible”, namun ternyata hanya dalam bebrapa hal sistem tersebut fleksibel. Sebagai contoh, kebanyakan sistem tersebut adalah sistem permesinan. Tidak ada satupun yang mampu memproduksi pemanggang dan sepeda bermotor. Sehingga, kefleksibelan adalah relatif bila dibandingkan dengan produksi normal yang dihasilkan mesin tersebut. Hal ini akan menyangkut pula bermacam jumlah dari tipe fleksibilitas yang berbeda seperti fleksibilitas volume, fleksibilitas produk mix, fleksibilitas bahan, fleksibilitas kapasitas, dan bermacam tipe lainnya.

Dengan menggabungkan teknologi yang sudah tersedia, pabrik masa depan diharapkan akan memunculkan beberapa karakteristik yang tidak lazim di standart saat ini : 
·         Waktu lead minimal : penggunaan teknologi baru akan mengurangi waktu lead produksi untuk suatu produk Teknologi tersebut juga akan mengurangi waktu lead untuk pendisainan dan memproduksi suatu produk baru. Hal ini tidak hanya memberi tanggapan yang lebih bagus untuk pelanggan, tetapi juga membantu dalam mengurangi biaya dalam penyimpanan inventori, pengurangan scrap, kapasitas lebih tinggi, kebutuhan yang lebih kecil, dan lain sebagainya.
·         Unit batch sizes : secara ekstrem, , teknologi baru memperbolehkan customozation penuh dalam batas fleksibilitas yang dimiliki. Teknologi juga menawarkan bermacam jenis variasi dangan ukuran batch yang kecil pada saat yang sama. Karena tidak ada learning curve improvement, tidak diperlukan waktu yang lama. Hal ini lagi-lagi akan menyediakan kecepatan tanggapan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, dengan tetap memelihara produktivitas yang tinggi pada mesin yang mahal.
·         Kualitas tinggi yang konsisten : karena teknologi tersebt menyediakan program yang selalu berulang, maka jika terjadi kesalahan, setiap unit akan salah sampai kesalahan tersebut diperbaiki. Ketidaksejenisan produksi yang biasanya terjadi pada pekerjaan manual akan dapat dihindari. Hal ini akan memberikan margin keuntungan yang lebih bagus di pasar.
·         Operasi yang kontinyu : selama terprogram, teknologi baru dapat beroperasi secara kontinyu dan akan menggunakan fasilitas yang mahal dan peralatan dalam tiga shift. Sebagai tambahan, hanya sedikit karyawan akan dibutuhkan untuk mengawasi operasi, terutama karyawan bagian pemeliharaan.
·         Breakdown vulnerable : sejak proses ini tanpa dikendalikan manusia, dengan penyangga (buffer) sistem yang minimal, pabrik akan sangat rentan terhadap breakdown (berhenti mendadak). Pemeliharaan, perencanaan, dan engineering akan memegang hal yang penting.
·         Operasi terintegrasi : seluruh aspek dari perusahaan akan terintegeasi dalam basis data yang sama. Informasi penjualan dan permintaan yang menunjang operasi, keuangan menunjang proses produksi dengan cash sesuai dengan yang kebutuhan. Cash Flow akan terkait erat denganpembelian dan shipments, disain engineering untuk kemampuan manufaktur, operasi berurutan untuk pekerjaan di pabrik hingga seluruh perusahaan.
·         Replicale plant : karena seluruh proses pengetahuan (process knowledge) dibangun ke dalam satu sistem dan perangkat lunak, pabrik akan mudah untuk dibuat lagi dan dibangun di manapun. Hal ini akan memdekatkan pabrik ke pelanggan.
·         Biaya tetap besar : hampri seluruh biaya dengan teknologi baru adalah biaya tetap (fixed cost). Pengeluaran untuk peralatan, perangkat lunak, dan bahkan karyawan (pemeliharaan, pengawasan) adalah pengeluaran tetap. Biaya variabel yang utama adalah untuk membeli bahan baku.

Pabrik yang terotomatosasi adalah pabrik dengan biaya variabel yang semakin tetap dan biaya tetap menjadi variabel, staf menjadi line dan line menjadi staf. Intinya, pabrik masa depan terlihat berkebalikan dengan banyak prinsip yang kita kira adalah invariant


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah membahas tentang perkembangan teknologi manufaktur terutama dalam hal otomasi sistem manufaktur :
1. Walaupun perkembangan teknologi  manufaktur  melibatkan  bidang-bidang  ilmu  yang  tidak
    mudah, tetapi agar tidak tertinggal semakin jauh, perkembangan ini harus diikuti dan apabila    perlu menggunakan atau berdasarkan konsep yang asli (original) agar dapat dipahami betul apa yang dilakukan. Konsep asli ini secara periodik harus dites kebenarannya dengan jalan
    diterapkan untuk menyelesaikan persoalan yang sebenarnya.
2. Otomasi sistem manufaktur merupakan hal yang kompleks yang selain perlu penguasaan        bidang-bidang ilmu tertentu secara mendalam, juga diperlukan penguasaan pengintegrasian bidangbidang ilmu tersebut.
3. Semua elemen produksi dapat memulai otomasi pada bidangnya masing-masing karena bidang
    tersebut yang paling dikuasai, tetapi harus memperhatikan sifat modularitas  bagi  setiap sistem
    yang dikembangkan karena sistem yang dikembangkan tersebut akan menjadi sub  dari  sistem
    lain yang lebih besar. Dengan modularitas sub sistem yang baik, kemungkinan  pengembangan
    maupun pengintegrasian dengan sub sistem yang lain akan mungkin dan menjadi  lebih mudah.
4. Industri (di Indonesia) harus mulai memikirkan standarisasi tidak hanya fisik produk tetapi  juga standarisasi informasi tentang model produk. Dengan adanya standarisasi sistem informasi tentang produk, akan dimungkinkan kerjasama antar bagian atau dengan industri lain, tanpa ada batasan jarak atau lokasi.