Dalam definisi seorang perekayasa industri, tersurat kata sistem
terintegrasi yang terdiri atas berbagai komponen dalam sistem yang
saling berhubungan dengan cara tertentu. Komponen sebuah sistem tersebut
menurut saya saat ini adalah 5M+IEE yaitu Man, Machine, Material,
Methods, Money, Information, Energy and Environment. Penambahan IEE
merupakan hal yang wajar karena fungsi konektivitas komponen sistem
menjadi penting yang berarti informasi, energi yang semakin terbatas
serta dampak lingkungan yang harus kita pertimbangkan.
Jika pembagian divisi organisasi perusahaan yang
berdasarkan 5M+IEE (keuangan, SDM, produksi dll) maka di setiap bagian
tersebut pasti ada unsur yang sama, yang bisa disebut sebagai 5m_iee. Di
sebuah bagian HRD misalnya bisa terdapat aspek informasi didalamnya.
Untuk komponen dalam sistem, topik-topik yang bisa diambil adalah,
- Man: Workload Analysis, Performance Management, Motivation Dynamics, Job Structure, Man-Machine Efficiency, Health or/and Safety Analysis, Work Design, Workplace Design, Behaviour Marketing Analysis, Organisational Structure Design
- Money: Activity Based Costing, Benefit Cost Analysis, Feasibility Studies, Financial Modeling, Risk Mitigation Analysis
- Machine: Maintenance Management, Made or Buy Decision, Managing Technological Transfer
- Material: Material Flow Management, Purchasing Operations and Strategy, Forecasting, Warehousing Management, Fleet Management, Distribution Management, Logistics Operations, Supply Chain Strategy, Product Design, Process Design, Plant Design
- Methods: Quality Management, Standards-Procedures-Forms, Activity Based Management, Operational Risk Analysis, Project Management, Lean Management, Marketing Strategy, Operational Excellence
- Information: Enterprise Resource Planning, Knowledge Management, Innovation Strategy, Document Management,
- Energy: Energy Audits, Energy Management
- Environment: Life Cycle Analysis, Environmental Process Tools
Topik-topik diatas yang bisa saya pikirkan ketika menyusun awal
artikel ini, akan ditambahkan ketika saya ingat ada yang bisa
ditambahkan.
1. Mulai dari permasalahan yang dihadapi subyeknya
“The problem is not that there are problems, the problem is expecting
there will should no problem exist and thinking that having a problem
is a problem” (theodore rubin)
Di filosofi manajemen kualitas, problem adalah hal yang baik, karena
berarti kita bisa melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas. Sehingga
problem jangan dilihat sebagai hal yang negatif, namun dilihat sebagai
perbedaan antara apa yang diinginkan dengan apa yang didapatkan.
Perbedaan ini harus diminimalisir dengan aktivitas perbaikan yang kita
lakukan.
Bagaimana mencari permasalahan? Jangan bertanya apakah ada masalah,
karena orang biasanya tidak nyaman mengatakan ada masalah
dipekerjaannya. Salah satu cara adalah mencari dahulu kondisi ideal yang
diinginkan, dan lalu menganalisa komponen dari kondisi ideal tersebut.
Setelah didefinisikan, maka dibandingkan apakah setiap komponen pada
kondisi saat ini memiliki gap dengan kondisi idealnya, maka disitulah
letak perbaikannya. Terkadang bahkan ada kondisi dimana komponen tidak
ada, sehingga perbaikan adalah membuat komponen tersebut.
Dalam menyusun topik permasalahan, biasanya kita akan lebih mudah
jika menggunakan salah satu perspektif pelaku atau pengambil kebijakan.
Bayangkan: apa yang dia inginkan, apa yang dia khawatirkan, apa yang
menjadi kinerja ideal yang diidamkan oleh pengambil kebijakan, apa
resiko yang dia pikirkan, keputusan apa yang harus dibuat, informasi dan
analisa apa yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan. Konsep ini dalam
design thinking disebut sebagai sensing. Ada lagi metode lainnya, yaitu
shadowing, yaitu kita menemani si pengambil keputusan dalam bekerja
dalam suatu tenggang waktu tertentu. Namun hati-hati, karena jika tidak
nyaman maka malah bisa dianggap mengganggu, karena dalam shadowing kita
sering harus bertanya kepada pengambil keputusan tentang apa yang dia
pikirkan dan bayangkan dalam melakukan pengambilan keputusan.
2. Mulai dari Metode yang ingin digunakan (predikatnya)
Kita juga bisa mulai dari metode yang ingin kita gunakan. Dari suatu
kuliah, kamu merasa suka dengan suatu topik yang disajikan, misalnya
optimasi untuk mendapatkan hasil terbaik atau simulasi untuk mendapatkan
analisa alternatif. Maka keduanya membutuhkan topik yang memiliki data
historis yang cukup panjang untuk bisa dilakukan. Berarti permasalahan
yang harus kamu dapatkan sebaiknya yang bersifat kuantitatif dan bisa
diambil datanya dari data sekunder (historical data) atau data primer
(survey). Maka di target kamu harus dipastikan bahwa data ini tersedia
atau bisa diambil.
3. Mulai dari minat bidang kerja yang kau ingin tuju (obyeknya)
Kita misalnya ingin bekerja di suatu bidang, lalu kita tahu bahwa di
bidang tersebut metode tertentu sangat digunakan di bidang tersebut,
maka kita bisa memilih metode tersebut karena bisa memperluas kesempatan
kamu untuk bekerja di bidang tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar