Keilmuan TI adalah keilmuan yang inklusif, ini bisa dilihat pada
definisi TI. Inklusif adalah lawan kata dari ekslusif. Inklusif berarti
kita tidak boleh mengurung diri dengan metode yang itu-itu saja, selalu
mencari dan mengadopsi metode-metode yang bisa diambil untuk
diterjemahkan di TI. Inklusifitas juga berati aplikasi kekuatan keilmuan
TI ke bidang-bidang lain yang bukan merupakan bidang “tradisional” TI,
seperti bidang jasa.
Bagaimana mendefinisikan bahwa sebuah topik
skripsi itu adalah topik dalam keilmuan Teknik Industri? Apakah berarti
bila kita mengukur kepuasan karyawan dengan metode psikologi, termasuk
dalam keilmuan Teknik Industri? Apa bedanya TI dengan departemen
manajemen di ekonomi?
Mungkin memang
ilmu TI mirip dengan cinta, susah diraba dan didefinisikan, hanya bisa
dirasakan (“jika ada – yaa ada” : lebay mode on).
Saya punya pendapat tentang skripsi di Teknik Industri yang akan saya
kemukakan disini, semoga membantu pemahaman anda tentang pemilihan
topik di skripsi. Tetapi untuk memahami pendapat ini maka anda harus
sementara setuju dengan definisi saya tentang Teknik Industri.
Saya memberikan istilah “ciri” dalam mengevaluasi suatu topik
skripsi, dan menurut saya anda harus memiliki beberapa atau paling baik
sebagian besar dari ciri-ciri. Anda juga harus bersiap diri untuk
menerima bahwa teknik industri berada pada kemultidimensian, yaitu tidak
ada satu ciri saja, yang ada adalah perlu beberapa ciri sekaligus.
5W + 1H: Minimal 2 Ciri
5W+1H adalah sebuah konsep yang pasti sering anda baca, yang terdiri
atas what-where-who-why-when-how, yang berikut saya jabarkan penjelasan
berdasarkan urutan bobot. Dimulai dari yang paling tinggi bobotnya,
artinya
How
Teknik Industri memiliki metodologi-metodologi yang khas yang berasal
dari keilmuannya, seperti optimasi operations research, penerapan
statistik industri, MRP, time study, lean management, six sigma,
pemodelan sistem dsb., walaupun terkadang metodologi ini juga diklaim
oleh bidang lain, tapi secara umum digunakan didalam seluruh bidang
teknik industri.
Ada beda antara tools dan metodologi, dan ini sudah pernah juga saya jelaskan dalam blog saya
ini. Tools memiliki bobot tingkat kesulitan yang berbeda-beda dan untuk
skripsi bobot tools ini juga dipertimbangkan. Tentunya jika anda hanya
menggunakan tool fishbone diagram dalam skripsi tentang sosiologi, bukan
berarti topik ini adalah topik teknik industri. Sebuah tools biasanya
juga memiliki langkah-langkah penyusunan atau analisa (metode). Sebuah
metodologi biasanya juga menggunakan satu atau beberapa tools dalam
langkah-langkahnya, biasanya bisa saja khas untuk metodologi itu atau
menggunakan tools lain yang sering digunakan. Metodologi six sigma
misalnya memiliki tools yang khas sekaligus tools-tools yang telah
sering digunakan oleh bidang kualitas.
Where (Dimana topik skripsi anda – studi kasusnya)
Walaupun definisi industri mencakup pula industri jasa, tetapi secara
tradisional industri manufakturlah yang menjadi bidang utama Teknik
Industri. Jadi jika anda menggunakan sebuah metodologi khas teknik
industri diatas dan untuk suatu problem di industri manufaktur, maka anda boleh lolos 100% dg cap teknik industri di dahi anda.
What , When dan Who (5M – Man Money Methods Machine Materials)
Ke 3W lainnya akan saya jadikan satu saja, saya akan menggunakan lagi
singkatan yang amat kita kenal, yaitu 5M. 5M menggambarkan secara
sederhana komponen industri: Man (Who) berarti anda berurusan dengan faktor manusia (ergonomi, kinerja, organisasi), Methods (When) berarti anda mencoba memperbaiki proses (yang biasanya berkisar kepada efisiensi waktu), Machine berarti anda mencoba meningkatkan manfaat dari mesin (pemeliharaan, perancangan dsb), Money berarti anda ingin memperbaiki perhitungan biaya dan Materials yang berarti anda ingin meningkatkan aliran material, pengadaannya, rantai suplai dsb.
Bagian ini semuanya adalah What, yaitu apa yang anda ingin improve dari where melalui how anda. Loh bagaimana dengan informasi? energi? dsb? Disinilah why bisa membantu anda.
Why
Why atau mengapa, mengingatkan anda kembali bahwa tujuan utama dari
semua penelitian kita adalah yang menjadi ultimate goals, yaitu
efisiensi dan efektivitas optimal dari sistem. Muaranya adalah mencoba
meningkatkan ini. Aspek informasi dan energi kita analisa untuk apa?
Jika tidak jelas arahnya dan tidak bisa dikuantifikasi hasil efisiensi
atau peningkatan efektivitasnya dalam kerangka 5M diatas maka mungkin
topik anda lebih kearah bidang ilmu lain. Sebagai contoh anda memiliki
topik merancang website perusahaan, tetapi sebuah website company
profile biasa, bukan CRM untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
(efektivitas), maka ini pasti bukan topik di teknik industri.
Ciri Tugas seorang Perekayasa Industri: Merancang, Meningkatkan dan Menginstalasi
Semakin baik adalah jika anda melakukan perancangan, kemudian
peningkatan atau paling tidak instalasi. Perancangan menunjukkan ciri
seorang engineer atau perekayasa, sehingga menunjukkan
perbedaaan utama teknik industri dengan disiplin ilmu ekonomi. Kalaupun
anda melakukan peningkatan atau instalasi, kemaslah apa yang anda
lakukan sebagai sebuah “rancangan” solusi yang multidisiplin dan multi
pendekatan.
Kualitatif vs Kuantitatif: Sebaiknya Kuantitatif
Kalau bagian ini adalah titipan dari induk keilmuan teknik industri,
yaitu teknik. Dalam ilmu teknik, kita tidak menerima studi literatur
yang sama sekali tidak memiliki dasar kuantitatif. Didalam definisi TI sendiri
memang menunjukkan aspek kuantitatif dengan meminta kita
menspesifikasikan, memprediksikan dan mengevaluasi, dimana ketiganya
menunjukkan 3 aktivitas yang membutuhkan data kuantitatif, atau paling
tidak semi-kuantitatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar