Jumat, 10 Februari 2012

Mengenal CSR sebagai Solusi Pengembangan Masyarakat di Daerah


Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan saat ini telah menjadi konsep yang kerap kita dengar, walau definisinya sendiri masih menjadi perdebatan di antara para praktisi maupun akademisi. Sebagai sebuah konsep yang berasal dari luar, tantangan utamanya memang adalah memberikan pemaknaan yang sesuai dengan konteks Indonesia.
 Salah satu penyalurannya bisa melalui bentuk kegiatan pemberdayaan secara berkelompok maupun terorganisasi.

Kedepan, harapannya bisa dihimpun oleh pemerintah agar masyarakat tahu dan bangga terhadap perusahaan yang sudah membantu dan peduli dengan lingkungannya.

Tetapi, yang perlu diperhatikan lagi adalah soal strategi pendekatannya. Pendekatan yang dipakai bisa menggunakan aspek pendidikan dan pelatihan keterampilan hidup (life skill), ekonomi produktif, perawatan sosial, penyadaran dan pengubahan perilaku maupun sikap, advokasi, pendampingan dan pembelaan hak-hak klien, aksi sosial, sosialisasi serta pengubahan kebijakan publik.

CSR dapat menjadi salah satu solusi alternative dalam pembewrdayaan masyarakat dalam mengurangi pengangguran dan kemiskinan.
Berangkat dari pendirian tersebut, untuk membuka diskusi dan menyebarkan wacana CSR agar dipahami oleh lebih banyak lagi pihak: masyarakat sipil, perusahaan maupun pemerintah. Tujuannya adalah agar semua pihak dapat beranjak dari pemahaman yang memadai ketika berbicara tentang CSR, yaitu sebagai suatu wahana yang dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Dengan pemahaman yang demikian, CSR tidak akan disalahgunakan hanya sebagai marketing gimmick untuk melakukan corporate greenwash atau pengelabuan citra perusahaan belaka. 


Tidak ada komentar: