Memilih berkarir menjadi seorang dosen memang memiliki kesulitan tersendiri. Ada beberapa ujian yang harus dihadapi,
Ujian 1 : Niat
Niat akan menjadi dasar segalanya. Tanpa niat yang kuat akan siap-siap
mengalami demotivasi. Niat saya menjadi dosen adalah untuk lebih
bermanfaat bagi orang lain dan negara ini dan bisa melakukan kegiatan
yang saya suka melalui pengajaran, penelitian, dan pengabdian. Terkesam
diplomatis, tapi ini menjadi spirit utama untuk bisa bangkit di kala
merasa down.
Ujian 2 : Mental
Mental disini lebih dikhususkan berkaitan dengan menghadapi pendapatan
yang cukup (tidak kecil, bisa lebih dari cukup tergantung lifestyle).
Ketika menjadi seorang dosen di Indonesia, jauhi rasa iri dan
membanding-bandingkan. Insya Allah, rezeki akan mengikuti seiring
meningkatnya kebermanfaatan kita baik itu melalui pengajaran,
penelitian, maupun pengabdian.
Ujian 3 : Skill (pengajaran, penelitian, dan pengabdian)
Ini bagian yang paling krusial. Yang namanya dosen, mereka ga hanya
untuk diri sendiri. Ada mahasiswa2 yang perlu dibina dengan memberikan
ilmu-ilmu yang bermanfaat. Seorang dosen yang baik harus memiliki skill
yang seimbang di ketiganya bukan hanya salah satunya saja. Mengajar
dengan interaktif, melakukan proyek penelitian berkesinambungan, dan
bisa mengaplikasikan ilmunya ke masyarakat adalah syarat dosen yang
ideal.
Ujian 4 : Gelar akademis dan Jenjang Karir
Seorang dosen setidaknya harus mengejar studinya hingga lulus S3. Jika
melakukan kuliah S2/S3 di luar negeri, setelah lulus barulah mereka
menata hidup di negara asal. Network yang sempat terputus, kembali
dibina. Memulai untuk membeli rumah dan keperluan lainnya. Masih ada
perjalanan panjang untuk menjadi seorang menjadi professor. Selama
menunggu menjadi professor, akan berkelit dengan status kepegawaian,
pengajaran, riset, pengabdian, dan karya lainnya.
Ujian 5 : Karya
Semakin aktif dosen dapat dilihat dari karya-karya yang dibuat. Mereka
secara mandiri, berinisiatif membuat banyak karya entah dalam bentuk
riset, jurnal, seminar, buku, pengabdian, dan lain sebagainya. Dosen
dituntut untuk menjadi pemimpin yang mampu mengarahkan dengan baik dan
bijak, mau bagaimana karya itu dibuat.
Ujian 6 : Network
Jaringan pertemanan secara tak langsung berpengaruh terhadap kesuksesan
dosen. Bagi dosen yang dapat mengaktifkan jaringan dengan baik,
merekalah yang mampu menciptakan dan menemukan peluang baru yang tentu
akan berimplikasi kepada kesuksesannya.
---
Saya menulis seperti ini memang hasil dari renungan sendiri beberapa
hari ini dan pengalaman yang saya hadapi. Ketika memilih menjadi dosen,
lupakan kepentingan dan ego pribadi. Pikirkan tentang kebermanfaatan,
kepemimpinan, dan karya yang akan lahir dari hasil keringat seorang
dosen itu sendiri. Profesi ini merupakan ladang amal dan aktualisasi
diri.
"Semakin bermanfaat, unggul, dan aktif berkarya, semakin tinggi juga produktifitas dosen tersebut"
Ayo berbagi pengalaman, pengetahuan dan wawasan kita dengan diskusi kearah perbaikan menuju tujuan yang lebih baik. Jangan sungkan pendapat adalah suatu yang memperkaya pertimbangan kita mengambil keputusan yang tepat nantinya.
Jumat, 16 Desember 2016
Kamis, 06 Oktober 2016
6 Tipe Dosen yang ada di Kampus kamu......
Berbicara mengenai seorang tipe dosen masa kini pastinya akan ada
banyak pendapat yang ada di dalam otak mahasiswa tentang sosok ini yang
mungkin bagi sebagian orang menganggap mereka adalah pusat atau
gudangnya ilmu, namun di sisi lain ada pula yang merasa hidupnya
dipersulit hanya karena seorang dosen.
Namun dibalik cerita itu, kamu juga harus tahu, ternyata di mata
mahasiswa, dosen itu sudah memiliki tipe dan ciri khasnya masing-masing
antara dosen yang satu dengan yang lainnya . Penasaran? Mau tahu dosen
kamu tipe seperti apa? Yuk simak 6 tipe dosen menurut mahasiswa yang
wajib kamu tau.
1. Kamu Dijamin Bakalan Betah di Kelas, Jika Memiliki Dosen Dengan Tipe Humoris
Hal penting yang perlu kamu tahu sebelumnya jika yang ada di
pemikiran kamu, dosen itu kalau mengajar cenderung membosankan dan
bawaannya ingin tidur, maka dosen dengan tipe yang satu ini akan
mematahkan argumen kamu.
Beliau adalah dosen dengan tipe humoris! Beliau yang akan membuat
seluruh mahasiswa yang ada di kelas menjadi bersemangat dan antusias,
sebab di balik proses mengajar yang beliau bawakan diselipkan sebuah
humor yang terkadang memicu tawa dari ruangan kelas, sehingga terkesan
tidak kaku, pastinya menyenangkan bukan memiliki dosen dengan tipe yang
satu ini.
Tapi, perlu diingat kembali, dosen dengan tipe humoris juga bukan
berarti menghilangkan unsur materi pembelajaran yang akan diberikan,
akan tetapi menggunakan metode dengan cara yang baru, ibaratnya belajar
sambil bermain.
2. Nah, Dosen Tipe Killer Adalah Salah Satu Sosok yang Paling Banyak Ditakuti Oleh Para Mahasiswa.
Jika sebelumnya membahas mengenai dosen dengan tipe humoris, maka
kali ini adalah kebalikannya, ibarat sebuah film jika ada peran
protagonis adapula antagonis. Sama halnya di lingkungan kampus, dan
biasanya yang berperan sebagai antagonis di sini adalah dosen tipe killer.
Pastinya sudah terbayang bukan bagaimana suasana kelas jika yang
mengajar adalah dosen dengan tipe ini. Sunyi senyap, mungkin karena
terlalu diamnya, suara jangkrik pun bisa terdengar. Namun kamu tidak
boleh terlalu terbawa suasana, agar lebih rileks, karena jika kamu
menerima pelajaran dalam kondisi tegang dan ketakutan, maka bisa
dipastikan pelajaran yang diajarkan akan tidak tercerna dengan baik.
3. Dosen dengan Tipe Pencerah, yang Memberikan Motivasi Kepada Mahasiswa
Biasanya mahasiswa itu terkadang sulit ditebak maunya apa, terlebih
jika sebelum ke kampus sudah membawa segudang masalah, sehingga yang ada
justru di kelas semakin tak bersemangat, namun semuanya akan beralih
jika dosen yang mengajar memiliki tipe layaknya seorang pencerah,
dilengkapi dengan berbagai kalimat-kalimat motivasinya.
Dijamin yang sebelumnya merasa mempunyai banyak masalah jadi merasa
tidak terjadi apa-apa, hebat bukan? Itulah keunggulan dari dosen yang
memiliki tipe ini, karena di satu sisi mentransfer ilmu yang diberikan,
namun di sisi lain menjadi penyemangat bagi jiwa-jiwa yang membutuhkan
pencerahan.
Tidak salah jika kamu harus bersyukur sekali bisa diajar oleh dosen
dengan tipe yang satu ini, selain mendapatkan ilmu, semangat kamu pun
akan kembali muncul dan tentunya merasa jauh lebih tenang.
4. Tipe yang Selalu Menyayangi Mahasiswanya dan Tidak Mempersulit
Rasa sayang yang diberikan oleh dosen denga tipe ini ada banyak dan
beragam, entah itu mulai dari memberikan kisi-kisi ujian UAS, mengganti
ujian akhir dengan take home, sedikit memberikan tugas, dan
masih banyak lagi yang bagi kebanyakan mahasiswa serasa menang lotre
karena senangnya diampu dengan dosen yang satu ini.
Tidak heran jika dosen dengan tipe ini juga menjadi idola di mata
mahasiswa. Terlebih berdasar pada tabiat para mahasiswa yang dominan
tidak suka bersusah payah.
Namun, bukan berarti dosen jarang memberikan tugas, membuat semakin
malas, malah harus sebaliknya. Karena ilmu itu diperoleh tidak hanya di
dalam ruang kelas ketika berkuliah, namun di luar perkuliahan juga kamu
bisa untuk belajar dan menuntut ilmu.
5. Dosen dengan Tipe Bertukar Pengalamanan
Satu lagi adalah tipe dosen yang unik dan menarik bagi mahasiswa,
dan biasanya paling ditunggu-tunggu mengenai cerita apalagi yang akan
disampaikan. Beliau adalah dosen dengan tipe yang gemar menceritakan
pengalamannya, entah itu pengalaman ketika studi, pekerjaan,
sehari-hari, dan lainnya.
Di sela-sela mengajar, sering diselipkan berbagai macam pengalamannya yang tujuannya sekedar sharing, namun terkadang saking menarik dan asyiknya mahasiswa dan dosennya lupa dengan pelajaran yang menjadi inti pertemuan di kelas.
6. Kamu Harus Siap Mental jika Berhadapan dengan Dosen Tipe Pejuang
Kamu harus tahu tipe pejuang di sini adalah dosen yang paling hobi
memberikan mahasiswanya tugas yang banyak, ditambah lagi dengan deadline
yang ditentukan, sungguh bisa terbayang kepanikan dan pusingnya para
mahasiswa karena tugas yang menumpuk. Apalagi untuk mahasiswa tingkat
akhir.
Dan nilai positifnya adalah mahasiswa akan banyak mendapakan ilmu. So, jika
kamu berhadapan dengan dosen dengan tipe yang satu ini, siapkanlah
terlebih dahulu mental dan fisikmu. Agar bisa bertempur dengan setumpuk
tugas yang diberikan.
Jadi janganlah heran, jika mahasiswa yang berhadapan dengan dosen tipe ini memiliki mood yang susah ditebak akibat stress dan beban kerja karena tugas terasa berlebih.
Jadi janganlah heran, jika mahasiswa yang berhadapan dengan dosen tipe ini memiliki mood yang susah ditebak akibat stress dan beban kerja karena tugas terasa berlebih.
Itulah tipe-tipe dosen yang mungkin sebagian besar kamu juga akan
menemukannya di kampus. Namun, sejatinya meskipun dosen memiliki tipe
yang beraneka ragam, tujuan mereka tetap mulia yaitu memberikan
mahasiswanya ilmu yang bermanfaat bagi masa depannya. Hargai dan
hormatilah para dosen kamu ya!
Tugas Mata Kuliah SCM Semester VII
Untuk Tugas Quis I mata Kuliah SCM kali ini..
silahkan kirimkan Skema bentuk SCM dari sebuah produk
yang telah ada di pasar dan di kenal baik oleh konsumen dimana pun.
Kirim file dalam bentuk gambar skema dan sertakan Nama dan NIM nya yaa..Ditunggu dead line seminggu saja....Dan Absen di kolom Membernya.. Okey..Selamat mengerjakan...
silahkan kirimkan Skema bentuk SCM dari sebuah produk
yang telah ada di pasar dan di kenal baik oleh konsumen dimana pun.
Kirim file dalam bentuk gambar skema dan sertakan Nama dan NIM nya yaa..Ditunggu dead line seminggu saja....Dan Absen di kolom Membernya.. Okey..Selamat mengerjakan...
Rabu, 24 Agustus 2016
Judul TA Prodi Teknik Industri di Perusahaan... ?
Dalam definisi seorang perekayasa industri, tersurat kata sistem
terintegrasi yang terdiri atas berbagai komponen dalam sistem yang
saling berhubungan dengan cara tertentu. Komponen sebuah sistem tersebut
menurut saya saat ini adalah 5M+IEE yaitu Man, Machine, Material,
Methods, Money, Information, Energy and Environment. Penambahan IEE
merupakan hal yang wajar karena fungsi konektivitas komponen sistem
menjadi penting yang berarti informasi, energi yang semakin terbatas
serta dampak lingkungan yang harus kita pertimbangkan.
Jika pembagian divisi organisasi perusahaan yang
berdasarkan 5M+IEE (keuangan, SDM, produksi dll) maka di setiap bagian
tersebut pasti ada unsur yang sama, yang bisa disebut sebagai 5m_iee. Di
sebuah bagian HRD misalnya bisa terdapat aspek informasi didalamnya.
Untuk komponen dalam sistem, topik-topik yang bisa diambil adalah,
- Man: Workload Analysis, Performance Management, Motivation Dynamics, Job Structure, Man-Machine Efficiency, Health or/and Safety Analysis, Work Design, Workplace Design, Behaviour Marketing Analysis, Organisational Structure Design
- Money: Activity Based Costing, Benefit Cost Analysis, Feasibility Studies, Financial Modeling, Risk Mitigation Analysis
- Machine: Maintenance Management, Made or Buy Decision, Managing Technological Transfer
- Material: Material Flow Management, Purchasing Operations and Strategy, Forecasting, Warehousing Management, Fleet Management, Distribution Management, Logistics Operations, Supply Chain Strategy, Product Design, Process Design, Plant Design
- Methods: Quality Management, Standards-Procedures-Forms, Activity Based Management, Operational Risk Analysis, Project Management, Lean Management, Marketing Strategy, Operational Excellence
- Information: Enterprise Resource Planning, Knowledge Management, Innovation Strategy, Document Management,
- Energy: Energy Audits, Energy Management
- Environment: Life Cycle Analysis, Environmental Process Tools
Topik-topik diatas yang bisa saya pikirkan ketika menyusun awal
artikel ini, akan ditambahkan ketika saya ingat ada yang bisa
ditambahkan.
1. Mulai dari permasalahan yang dihadapi subyeknya
“The problem is not that there are problems, the problem is expecting
there will should no problem exist and thinking that having a problem
is a problem” (theodore rubin)
Di filosofi manajemen kualitas, problem adalah hal yang baik, karena
berarti kita bisa melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas. Sehingga
problem jangan dilihat sebagai hal yang negatif, namun dilihat sebagai
perbedaan antara apa yang diinginkan dengan apa yang didapatkan.
Perbedaan ini harus diminimalisir dengan aktivitas perbaikan yang kita
lakukan.
Bagaimana mencari permasalahan? Jangan bertanya apakah ada masalah,
karena orang biasanya tidak nyaman mengatakan ada masalah
dipekerjaannya. Salah satu cara adalah mencari dahulu kondisi ideal yang
diinginkan, dan lalu menganalisa komponen dari kondisi ideal tersebut.
Setelah didefinisikan, maka dibandingkan apakah setiap komponen pada
kondisi saat ini memiliki gap dengan kondisi idealnya, maka disitulah
letak perbaikannya. Terkadang bahkan ada kondisi dimana komponen tidak
ada, sehingga perbaikan adalah membuat komponen tersebut.
Dalam menyusun topik permasalahan, biasanya kita akan lebih mudah
jika menggunakan salah satu perspektif pelaku atau pengambil kebijakan.
Bayangkan: apa yang dia inginkan, apa yang dia khawatirkan, apa yang
menjadi kinerja ideal yang diidamkan oleh pengambil kebijakan, apa
resiko yang dia pikirkan, keputusan apa yang harus dibuat, informasi dan
analisa apa yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan. Konsep ini dalam
design thinking disebut sebagai sensing. Ada lagi metode lainnya, yaitu
shadowing, yaitu kita menemani si pengambil keputusan dalam bekerja
dalam suatu tenggang waktu tertentu. Namun hati-hati, karena jika tidak
nyaman maka malah bisa dianggap mengganggu, karena dalam shadowing kita
sering harus bertanya kepada pengambil keputusan tentang apa yang dia
pikirkan dan bayangkan dalam melakukan pengambilan keputusan.
2. Mulai dari Metode yang ingin digunakan (predikatnya)
Kita juga bisa mulai dari metode yang ingin kita gunakan. Dari suatu
kuliah, kamu merasa suka dengan suatu topik yang disajikan, misalnya
optimasi untuk mendapatkan hasil terbaik atau simulasi untuk mendapatkan
analisa alternatif. Maka keduanya membutuhkan topik yang memiliki data
historis yang cukup panjang untuk bisa dilakukan. Berarti permasalahan
yang harus kamu dapatkan sebaiknya yang bersifat kuantitatif dan bisa
diambil datanya dari data sekunder (historical data) atau data primer
(survey). Maka di target kamu harus dipastikan bahwa data ini tersedia
atau bisa diambil.
3. Mulai dari minat bidang kerja yang kau ingin tuju (obyeknya)
Kita misalnya ingin bekerja di suatu bidang, lalu kita tahu bahwa di
bidang tersebut metode tertentu sangat digunakan di bidang tersebut,
maka kita bisa memilih metode tersebut karena bisa memperluas kesempatan
kamu untuk bekerja di bidang tersebut.
Judul Tugas Akhir Prodi Teknik Industri
Keilmuan TI adalah keilmuan yang inklusif, ini bisa dilihat pada
definisi TI. Inklusif adalah lawan kata dari ekslusif. Inklusif berarti
kita tidak boleh mengurung diri dengan metode yang itu-itu saja, selalu
mencari dan mengadopsi metode-metode yang bisa diambil untuk
diterjemahkan di TI. Inklusifitas juga berati aplikasi kekuatan keilmuan
TI ke bidang-bidang lain yang bukan merupakan bidang “tradisional” TI,
seperti bidang jasa.
Bagaimana mendefinisikan bahwa sebuah topik
skripsi itu adalah topik dalam keilmuan Teknik Industri? Apakah berarti
bila kita mengukur kepuasan karyawan dengan metode psikologi, termasuk
dalam keilmuan Teknik Industri? Apa bedanya TI dengan departemen
manajemen di ekonomi?
Mungkin memang
ilmu TI mirip dengan cinta, susah diraba dan didefinisikan, hanya bisa
dirasakan (“jika ada – yaa ada” : lebay mode on).
Saya punya pendapat tentang skripsi di Teknik Industri yang akan saya
kemukakan disini, semoga membantu pemahaman anda tentang pemilihan
topik di skripsi. Tetapi untuk memahami pendapat ini maka anda harus
sementara setuju dengan definisi saya tentang Teknik Industri.
Saya memberikan istilah “ciri” dalam mengevaluasi suatu topik
skripsi, dan menurut saya anda harus memiliki beberapa atau paling baik
sebagian besar dari ciri-ciri. Anda juga harus bersiap diri untuk
menerima bahwa teknik industri berada pada kemultidimensian, yaitu tidak
ada satu ciri saja, yang ada adalah perlu beberapa ciri sekaligus.
5W + 1H: Minimal 2 Ciri
5W+1H adalah sebuah konsep yang pasti sering anda baca, yang terdiri
atas what-where-who-why-when-how, yang berikut saya jabarkan penjelasan
berdasarkan urutan bobot. Dimulai dari yang paling tinggi bobotnya,
artinya
How
Teknik Industri memiliki metodologi-metodologi yang khas yang berasal
dari keilmuannya, seperti optimasi operations research, penerapan
statistik industri, MRP, time study, lean management, six sigma,
pemodelan sistem dsb., walaupun terkadang metodologi ini juga diklaim
oleh bidang lain, tapi secara umum digunakan didalam seluruh bidang
teknik industri.
Ada beda antara tools dan metodologi, dan ini sudah pernah juga saya jelaskan dalam blog saya
ini. Tools memiliki bobot tingkat kesulitan yang berbeda-beda dan untuk
skripsi bobot tools ini juga dipertimbangkan. Tentunya jika anda hanya
menggunakan tool fishbone diagram dalam skripsi tentang sosiologi, bukan
berarti topik ini adalah topik teknik industri. Sebuah tools biasanya
juga memiliki langkah-langkah penyusunan atau analisa (metode). Sebuah
metodologi biasanya juga menggunakan satu atau beberapa tools dalam
langkah-langkahnya, biasanya bisa saja khas untuk metodologi itu atau
menggunakan tools lain yang sering digunakan. Metodologi six sigma
misalnya memiliki tools yang khas sekaligus tools-tools yang telah
sering digunakan oleh bidang kualitas.
Where (Dimana topik skripsi anda – studi kasusnya)
Walaupun definisi industri mencakup pula industri jasa, tetapi secara
tradisional industri manufakturlah yang menjadi bidang utama Teknik
Industri. Jadi jika anda menggunakan sebuah metodologi khas teknik
industri diatas dan untuk suatu problem di industri manufaktur, maka anda boleh lolos 100% dg cap teknik industri di dahi anda.
What , When dan Who (5M – Man Money Methods Machine Materials)
Ke 3W lainnya akan saya jadikan satu saja, saya akan menggunakan lagi
singkatan yang amat kita kenal, yaitu 5M. 5M menggambarkan secara
sederhana komponen industri: Man (Who) berarti anda berurusan dengan faktor manusia (ergonomi, kinerja, organisasi), Methods (When) berarti anda mencoba memperbaiki proses (yang biasanya berkisar kepada efisiensi waktu), Machine berarti anda mencoba meningkatkan manfaat dari mesin (pemeliharaan, perancangan dsb), Money berarti anda ingin memperbaiki perhitungan biaya dan Materials yang berarti anda ingin meningkatkan aliran material, pengadaannya, rantai suplai dsb.
Bagian ini semuanya adalah What, yaitu apa yang anda ingin improve dari where melalui how anda. Loh bagaimana dengan informasi? energi? dsb? Disinilah why bisa membantu anda.
Why
Why atau mengapa, mengingatkan anda kembali bahwa tujuan utama dari
semua penelitian kita adalah yang menjadi ultimate goals, yaitu
efisiensi dan efektivitas optimal dari sistem. Muaranya adalah mencoba
meningkatkan ini. Aspek informasi dan energi kita analisa untuk apa?
Jika tidak jelas arahnya dan tidak bisa dikuantifikasi hasil efisiensi
atau peningkatan efektivitasnya dalam kerangka 5M diatas maka mungkin
topik anda lebih kearah bidang ilmu lain. Sebagai contoh anda memiliki
topik merancang website perusahaan, tetapi sebuah website company
profile biasa, bukan CRM untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
(efektivitas), maka ini pasti bukan topik di teknik industri.
Ciri Tugas seorang Perekayasa Industri: Merancang, Meningkatkan dan Menginstalasi
Semakin baik adalah jika anda melakukan perancangan, kemudian
peningkatan atau paling tidak instalasi. Perancangan menunjukkan ciri
seorang engineer atau perekayasa, sehingga menunjukkan
perbedaaan utama teknik industri dengan disiplin ilmu ekonomi. Kalaupun
anda melakukan peningkatan atau instalasi, kemaslah apa yang anda
lakukan sebagai sebuah “rancangan” solusi yang multidisiplin dan multi
pendekatan.
Kualitatif vs Kuantitatif: Sebaiknya Kuantitatif
Kalau bagian ini adalah titipan dari induk keilmuan teknik industri,
yaitu teknik. Dalam ilmu teknik, kita tidak menerima studi literatur
yang sama sekali tidak memiliki dasar kuantitatif. Didalam definisi TI sendiri
memang menunjukkan aspek kuantitatif dengan meminta kita
menspesifikasikan, memprediksikan dan mengevaluasi, dimana ketiganya
menunjukkan 3 aktivitas yang membutuhkan data kuantitatif, atau paling
tidak semi-kuantitatif.
Kamis, 11 Agustus 2016
Suka Duka Jadi Dosen
Ketika mendengar sebutan “Dosen”, maka yang terbayang adalah seorang
(pria/wanita) pendidik yang ada di perguruan tinggi. Dalam jenjang
pendidikan dosen ini minimal harus bergelar master atau telah lulus
jenjang pascasarjana S2. Namun, ada realitas tersembunyi yang tidak
semua orang tahu.
Berikut ini saya mencoba menjelaskan mitor-mitos tentang nasib dosen yang tidak semua orang tahu.
Dosen berpendidikan tinggi.
Dosen memang harus berpendidikan tinggi. Undang-undang tentang dosen mewajibkan dosen yang mengampu di semua jenjang pendidikan harus lulus magister. Malah ada aturan administratif yang menjelaskan bahwa dosen yang ingin naik jabatan fungional ke Lektor Kepala harus sudah selesai pendidikan doktor atau S3.
Untuk menyelesaikan doktor pun sang dosen harus mengorek tabungannya sendiri dan pihak perguruan tinggi dengan berbagai dalih seperti angkat tangan dengan biaya yang dikeluarkan dosen. Malah ada dosen yang sekolah sampai ke luar negeri dan di perguruan tinggi ternama. Sayangnya pendidikan tinggi ini tidak selaras dengan upah yang diterima.
Dosen bergaji tinggi.
Nah, ini adalah mitos yang sebenarnya sebagian besar patut dikoreksi. Buat mereka, khususnya dosen yang ada di perguruan tinggi swasta (PTS), bergabung dengan kampus yang mahasiswanya banyak dan modal PTS-nya besar, maka sang dosen akan mendapatkan gaji beserta tunjangan yang layak.
Nah, sayangnya tidak semua dosen memiliki kesempatan untuk bergabung menjadi PNS Dosen atau PTS yang bagus. Ada dosen yang “terpaksa” bekerja di PTS yang hanya menggaji dosen dengan ala kadarnya saja. Bahkan ada perguruan tinggi yang memberikan upah per bulan sekitar Rp500 ribu dan baru ditambah honor mengajar per sks. Sayangnya lagi ketika liburan semester seperti Juli-Agustus yang cenderung tidak ada jam mengajar, maka sang dosen hanya menerima upah saja tanpa pemasukan yang lain.
Upah Dosen yang mengurut dada.
Jangan bayangkan dosen bisa bergaji tinggi apalagi saat menjadi dosen honor. Ada perguruan tinggi yang memberi upah Rp50 ribu per masuk dengan beban 3 sks. Bayangkan selama 1,5 sampai 2,5 jam dosen yang sudah menyandang gelar master atau doktor itu hanya diberi upah Rp 50 ribu saja.
Dosen bekerja santai.
Mungkin sebagian orang termasuk mahasiswa banyak yang melihat dosen di kelas bekerja dengan santai. Dosen hanya masuk pada saat mengampu di jam-jam matakuliah yang sudah ditentukan. Bahkan ada dosen yang sekadar memberikan tugas dan mahasiswa yang bergantian diskusi di kelas.
Bahwa ada nasib dosen yang tidak semua orang tahu soal pekerjaan dosen. Dosen tidak sekadar bekerja di kelas saja atau unsur pendidikan saha, ia harus menerapkan tridharma perguruan tinggi seperti penelitian dan pengabdian. Dua unsur ini kadang memberikan atau lebih tepatnya menyita waktu dosen dengan segala aturan-aturan administrasi yang kadang membuat banyak dosen putus asa.
Dosen administratif.
Sayangnya, pekerjaan dosen yang semestinya lebih banyak berinteraksi dengan mahasiswa di kelas atau lapangan praktik sering dipaksa untuk berkutat dengan pekerjaan administratif. Setiap waktu dosen harus mengerjakan laporan-laporan terkait pekerjaan yang menjadi bebannya sebagai dosen.
Belum lagi ditambah tugas-tugas yang diberikan oleh yayasan tempat perguruan tinggi dosen tu bernanung. Yayasan sering memberikan target kepada dosen per semester, misalnya untuk ikut seminar nasional, mempublikasikan jurnal, menjalin kerjasama dengan pihak lain, dan membuka jaringan. Sayangnya target-target itu tidak disertai dengan dukungan dana dari pihak yayasan, kalaupun ada jumlahnya hanya secukup-cukupnya dan ada kemungkinan dosen yang nombok.
Dosen yang terpenjara.
Selain pekerjaan administratif, nasib dosen yang tidak semua orang tahu adalah dosen sebagai pekerja kadang terpenjara oleh perguruan tinggi tersebut. Dosen dengan upah seadanya dipaksa untuk memberikan pengabdian 101 persen kepada yayasan atau pihak institusi perguruan tinggi.
Sayangnya, ketika dosen sudah sadar dan ia mendapatkan tawaran pindah homebase ke perguruan tinggi lain seringkali pohak yayasan enggan bahkan menolak melepas sang dosen. Ada saja alasan demi alasan untuk menjegal upaya pindah dan bahkan ada saja yang sengaja menghilangkan data dosen di sistem komputer dosen yang apalagi telah memiliki NIDN atau Nomor Induk Dosen Nasional. Akirnya dosen seperti terpenjara dan tidak bisa mengembangkan dirinya.
Berikut ini saya mencoba menjelaskan mitor-mitos tentang nasib dosen yang tidak semua orang tahu.
Dosen berpendidikan tinggi.
Dosen memang harus berpendidikan tinggi. Undang-undang tentang dosen mewajibkan dosen yang mengampu di semua jenjang pendidikan harus lulus magister. Malah ada aturan administratif yang menjelaskan bahwa dosen yang ingin naik jabatan fungional ke Lektor Kepala harus sudah selesai pendidikan doktor atau S3.
Untuk menyelesaikan doktor pun sang dosen harus mengorek tabungannya sendiri dan pihak perguruan tinggi dengan berbagai dalih seperti angkat tangan dengan biaya yang dikeluarkan dosen. Malah ada dosen yang sekolah sampai ke luar negeri dan di perguruan tinggi ternama. Sayangnya pendidikan tinggi ini tidak selaras dengan upah yang diterima.
Dosen bergaji tinggi.
Nah, ini adalah mitos yang sebenarnya sebagian besar patut dikoreksi. Buat mereka, khususnya dosen yang ada di perguruan tinggi swasta (PTS), bergabung dengan kampus yang mahasiswanya banyak dan modal PTS-nya besar, maka sang dosen akan mendapatkan gaji beserta tunjangan yang layak.
Nah, sayangnya tidak semua dosen memiliki kesempatan untuk bergabung menjadi PNS Dosen atau PTS yang bagus. Ada dosen yang “terpaksa” bekerja di PTS yang hanya menggaji dosen dengan ala kadarnya saja. Bahkan ada perguruan tinggi yang memberikan upah per bulan sekitar Rp500 ribu dan baru ditambah honor mengajar per sks. Sayangnya lagi ketika liburan semester seperti Juli-Agustus yang cenderung tidak ada jam mengajar, maka sang dosen hanya menerima upah saja tanpa pemasukan yang lain.
Upah Dosen yang mengurut dada.
Jangan bayangkan dosen bisa bergaji tinggi apalagi saat menjadi dosen honor. Ada perguruan tinggi yang memberi upah Rp50 ribu per masuk dengan beban 3 sks. Bayangkan selama 1,5 sampai 2,5 jam dosen yang sudah menyandang gelar master atau doktor itu hanya diberi upah Rp 50 ribu saja.
Dosen bekerja santai.
Mungkin sebagian orang termasuk mahasiswa banyak yang melihat dosen di kelas bekerja dengan santai. Dosen hanya masuk pada saat mengampu di jam-jam matakuliah yang sudah ditentukan. Bahkan ada dosen yang sekadar memberikan tugas dan mahasiswa yang bergantian diskusi di kelas.
Bahwa ada nasib dosen yang tidak semua orang tahu soal pekerjaan dosen. Dosen tidak sekadar bekerja di kelas saja atau unsur pendidikan saha, ia harus menerapkan tridharma perguruan tinggi seperti penelitian dan pengabdian. Dua unsur ini kadang memberikan atau lebih tepatnya menyita waktu dosen dengan segala aturan-aturan administrasi yang kadang membuat banyak dosen putus asa.
Dosen administratif.
Sayangnya, pekerjaan dosen yang semestinya lebih banyak berinteraksi dengan mahasiswa di kelas atau lapangan praktik sering dipaksa untuk berkutat dengan pekerjaan administratif. Setiap waktu dosen harus mengerjakan laporan-laporan terkait pekerjaan yang menjadi bebannya sebagai dosen.
Belum lagi ditambah tugas-tugas yang diberikan oleh yayasan tempat perguruan tinggi dosen tu bernanung. Yayasan sering memberikan target kepada dosen per semester, misalnya untuk ikut seminar nasional, mempublikasikan jurnal, menjalin kerjasama dengan pihak lain, dan membuka jaringan. Sayangnya target-target itu tidak disertai dengan dukungan dana dari pihak yayasan, kalaupun ada jumlahnya hanya secukup-cukupnya dan ada kemungkinan dosen yang nombok.
Dosen yang terpenjara.
Selain pekerjaan administratif, nasib dosen yang tidak semua orang tahu adalah dosen sebagai pekerja kadang terpenjara oleh perguruan tinggi tersebut. Dosen dengan upah seadanya dipaksa untuk memberikan pengabdian 101 persen kepada yayasan atau pihak institusi perguruan tinggi.
Sayangnya, ketika dosen sudah sadar dan ia mendapatkan tawaran pindah homebase ke perguruan tinggi lain seringkali pohak yayasan enggan bahkan menolak melepas sang dosen. Ada saja alasan demi alasan untuk menjegal upaya pindah dan bahkan ada saja yang sengaja menghilangkan data dosen di sistem komputer dosen yang apalagi telah memiliki NIDN atau Nomor Induk Dosen Nasional. Akirnya dosen seperti terpenjara dan tidak bisa mengembangkan dirinya.
Selasa, 09 Agustus 2016
Senin, 18 Juli 2016
Kamis, 14 Juli 2016
TUGAS ESSAI MATA KULIAH RSM
Kepada mahasiswa yang mengambil mata kuliah RSM
diwajibkan membuat tugas Essai.
Yang topik nya : Kompetensi (Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap) yang sudah di miliki setelah mengikuti mata Kuliah RSM
pada semester Genap TA. 2015-2016 ini.
Buat minimal 3 paragraf di lembar Koment pada tugas ini,
sertakan Nama. Semester dan NIM.
Setelajh itu wajib absen di kolom Members dengan melampirkan foto profil. Selamat mengerjakan tugas tersebut, semoga sukses...:)
diwajibkan membuat tugas Essai.
Yang topik nya : Kompetensi (Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap) yang sudah di miliki setelah mengikuti mata Kuliah RSM
pada semester Genap TA. 2015-2016 ini.
Buat minimal 3 paragraf di lembar Koment pada tugas ini,
sertakan Nama. Semester dan NIM.
Setelajh itu wajib absen di kolom Members dengan melampirkan foto profil. Selamat mengerjakan tugas tersebut, semoga sukses...:)
TUGAS ESSAI R.T.I
Kepada mahasiswa yang mengambil mata kuliah RTI
diwajibkan membuat tugas Essai.
Yang topik nya : Kompetensi (Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap) yang sudah di miliki setelah mengikuti mata KUliagh RTI pada semester Genap TA. 2015-2016 ini.
Buat minimal 3 paragraf di lembar Koment pada tugas ini,
sertakan Nama. Semester dan NIM.
Setelajh itu wajib absen di kolom Members dengan melampirkan foto profil. Selamat mengerjakan tugas tersebut, semoga sukses...:)
diwajibkan membuat tugas Essai.
Yang topik nya : Kompetensi (Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap) yang sudah di miliki setelah mengikuti mata KUliagh RTI pada semester Genap TA. 2015-2016 ini.
Buat minimal 3 paragraf di lembar Koment pada tugas ini,
sertakan Nama. Semester dan NIM.
Setelajh itu wajib absen di kolom Members dengan melampirkan foto profil. Selamat mengerjakan tugas tersebut, semoga sukses...:)
Minggu, 15 Mei 2016
Kamis, 17 Maret 2016
Kamis, 18 Februari 2016
Apa Itu pengecoran Logam...?
Pengecoran adalah suatu proses manufaktur yang menggunakan logam cair
dan cetakan untuk menghasilkan parts dengan bentuk yang mendekati bentuk
geometri akhir produk jadi. Logam cair akan dituangkan atau ditekan ke dalam
cetakan yang memiliki rongga sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Setelah
logam cair memenuhi rongga dan kembali ke bentuk padat, selanjutnya cetakan
disingkirkan dan hasil cor dapat digunakan untuk proses sekunder. Pasir hijau
untuk pengecoran digunakan sekitar 75 percent dari 23 million tons coran yang
diproduksi dalam USA setiap tahunnya.
Untuk menghasilkan tuangan yang berkualitas maka diperlukan pola yang
berkualitas tinggi, baik dari segi konstruksi, dimensi, material pola, dan
kelengkapan lainnya. Pola digunakan untuk memproduksi cetakan. Pada umumnya,
dalam proses pembuatan cetakan, pasir cetak diletakkan di sekitar pola yang
dibatasi rangka cetak kemudian pasir dipadatkan dengan cara ditumbuk sampai
kepadatan tertentu. Pada lain kasus terdapat pula cetakan yang mengeras/menjadi
padat sendiri karena reaksi kimia dari perekat pasir tersebut. Pada umumnya
cetakan dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian atas dan bagian bawah sehingga
setelah pembuatan cetakan selesai pola akan dapat dicabut dengan mudah dari
cetakan.
Inti dibuat secara terpisah dari cetakan, dalam kasus ini inti dibuat dari
pasir kuarsa yang dicampur dengan Airkaca (Water Glass / Natrium Silikat), dari
campuran pasir tersebut dimasukan kedalam kotak inti, kemudian direaksikan
dengan gas CO2 sehingga menjadi padat dan keras. Inti diseting pada cetakan.
Kemudian cetakan diasembling dan diklem.
Sembari cetakan dibuat dan diasembling, bahan-bahan logam seperti ingot,
scrap, dan bahan paduan, dilebur di bagian peleburan. Setelah logam cair dan
homogen maka logam cair tersebut dituang ke dalam cetakan. Setelah itu ditunggu
hingga cairan logam tersebut membeku karena proses pendinginan. Setelah cairan
membeku, cetakan dibongkar. Pasir cetak, inti, dan benda tuang dipisahkan.
Pasir cetak bekas masuk ke instalasi daur ulang, inti bekas dibuang, dan benda
tuang diberikan ke bagian fethling untuk dibersihkan dari kotoran dan dilakukan
pemotongan terhadap sistem saluran pada benda tersebut. Setelah fethling
selesai apabila benda perlu perlakuan panas maka diproses di bagian perlakuan
panas.
Proses pengecoran sendiri dibedakan menjadi dua macam, yaitu traditional
casting dan non-traditional/contemporary casting.
Teknik traditional terdiri atas :
1. Sand-Mold Casting
2. Dry-Sand Casting
3. Shell-Mold Casting
4. Full-Mold Casting
5. Cement-Mold Casting
6. Vacuum-Mold Casting
Sedangkan teknik non-traditional terbagi atas : k 1. High-Pressure Die
Casting
2. Permanent-Mold Casting
3. Centrifugal Casting
4. Plaster-Mold Casting
5. Investment Casting
6. Solid-Ceramic Casting
Perbedaan secara mendasar di antara keduanya adalah bahwa contemporary
casting tidak bergantung pada pasir dalam pembuatan cetakannya. Perbedaan
lainnya adalah bahwa contemporary casting biasanya digunakan untuk menghasilkan
produk dengan geometri yang kecil relatif dibandingkan bila menggunakan
traditional casting. Hasil coran non-traditional casting juga tidak memerlukan
proses tambahan untuk penyelesaian permukaan.
Jenis logam yang kebanyakan digunakan di dalam proses pengecoran adalah
logam besi bersama-sama dengan aluminium, kuningan, perak, dan beberapa
material non logam lainnya.
Rabu, 10 Februari 2016
PERLUNYA PELATIHAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Inventarisasi
sumberdaya-sumberdaya alam dan lingkungan serta perencanaan dan pengelolaan
wilayah menjadi bertambah penting saat ini sehubungan dengan diterapkannya
undang-undang otonomi daerah dan perimbangan pendapatan pusat dan daerah.
Pemerintah
daerah sudah seharusnya lebih mengenal potensi-potensi sumberdaya alam dan
lingkungan yang terdapat di wilayahnya dengan melakukan inventarisasi,
perencanaan dan pengelolaan wilayah yang lebih baik dan efisien. Sebagian besar
pendapatan asli daerah dapat direncanakan dan diperhitungkan dengan
mempertimbangkan berbagai macam sumberdaya alam dan lingkungan yang terdapat di
daerah menurut nilai-nilai ekonomis, kesesuaian dan kemampuan lahan dan
aspek-aspek kualitas lingkungan yang perlu dipertimbangkan. Dengan demikian,
terhindar adanya kebijakan-kebijakan yang merugikan dan tumpang tindih dalam
menentukan prioritas eksplorasi, eksploitasi dan proyek pembangunan pada suatu
wilayah, antara lain dalam menentukan jenis sumberdaya alam yang diekspoitasi. Inventarisasi,
perencanaan dan pengelolaan sumberdaya-sumberdaya alam dan lingkungan dapat
dilakukan lebih baik dan cepat dengan menggunakan Sistem Informasi Geografi
(SIG).
Agar dapat melakukan inventarisasi,
perencanaan dan pengelolaan wilayah dengan menggunakan sistem informasi
geografi maka perlu adanya perangkat keras dan perangkat lunak sistem informasi
geografi, dan didukung oleh sumberdaya manusia yang mampu menangani sistem ini.
Langganan:
Postingan (Atom)