Selasa, 29 Maret 2022

Hukum Tilawah Al Quran Bagi Umat Islam

 


Pengertian tilawah adalah membaca Al Quran sesuai dengan bunyi huruf bacaannya, memahami arti yang dibaca tersebut, dan menerapkan ke dalam perilaku atau menjadikankanya sebagai pedoman dalam kehidupan anda. Begitulah sesungguhnya makna tilawah yang ingin disampaikan kepada anda sebagai mahasiswa yang membaca buku motivasi ini nantinya. Sebagai mahasiswa  muslim saat ini, apa anda sudah bisa membaca Al Quran dengan baik dan benar? Apa anda yakin bahwa bacaan anda selama ini sudah sesuai dengan bacaan Rasulullah Muhammad SAWApakah anda percaya diri bahwa telah membaca setiap huruf dalam Al Quran sesuai dengan sifat-sifatnya dan tepat pula makhroj-nya? Kapan terakhir kali anda membaca Al Quran sambil didengar oleh guru dan dikoreksi kesalahannya?

Hal ini yang sangat amat penting untuk kita garis bawahi. Bahwa ketika anda membaca Al Quran tanpa ilmu tajwid, maka bisa jadi kita jatuh pada sebuah kesalahan fatal; mengubah firman Allah SWT tanpa kita sadari. Ketika kita tak bisa membedakan cara membaca huruf ح dengan ه,  ث  dengan س,ق  dengan ك ,  dan lain sebagainya, maka kita bisa mengubah arti bacaan dan berbeda jauh dari aslinya. Misalkan; ketika kita membaca surat Al Ikhlash. Kita membaca qul dengan kul, sungguh kita telah benar-benar merusak artinya. Qul huwallahu ahad berarti “Katakanlah; Dialah Allah yang Maha Esa” sementara kul huwallahu ahad berarti “Makanlah; Dialah Allah yang Maha Esa.” Na’udzubillah tsumma na’udzubillah. Ini baru 1 ayat, dengan contoh 2 huruf yang seringkali salah diucapkan oleh kebanyakan orang. Bagaimana dengan kesalahan ucap 26 huruf lainnya?

Jika anda belum bisa membaca Al Quran dengan baik dan benar, belum yakin kalau bacaannya sesuai dengan bacaan Rasulullah Muhammad SAWbelum percaya diri kalau kamu telah membaca setiap huruf dalam Al Quran sesuai dengan sifat dan makhroj-nya, dan jika anda telah lama sekali tidak membaca Al-Quran di hadapan guru dan mendapat koreksi darinya. Maka sudah semestinya anda mulai mempertimbangkan untuk belajar tahsin tilawah Al Quran kepada orang atau lembaga pendidikan yang mengajarkannya dengan lebih sempurna lagi.

Apakah yang dimaksud dengan tahsin tilawah Al Quran? Tahsin tilawah Al Quran itu memperbaiki atau memperindah bacaan Al Quran kita sehingga bacaan kita sesuai dengan bacaan Rasulullah Muhammad SAW yakni; mengeluarkan huruf dari makhroj-nya, memenuhi sifatnya dan memperhatikan hukum bacaannya atau dengan kata lain memperindah bacaan agar sesuai tajwid.

Sesungguhnya terdapat beberpa penyebab kenapa anda harus benar-benar berniat dan harus  belajar tahsin tilawah Al Quran dengan serius, yaitu sebagai berikut : Pertama bahwa membaca Al Quran sesuai Tajwid itu hukumnya Fardhu ain. Meskipun mempelajari teorinya berhukum fardhu kifayah, namun praktik membaca Al Quran sesuai tajwid itu hukumnya wajib bagi setiap muslim. Bagaimana bisa kita membaca Al Quran sesuai dengan tajwid jika kita enggan untuk belajar tahsin? Bahkan Allah SWT memerintahkan anda untuk mentartilkan atau mengindahkan pembacaannya mentajwidkan huruf-hurufnya dengan mengetahui tempat-tempat berhentinya, seperti dalam salah satu surat di dalam Al Quran yaitu;

Dan tartilkanlah Al Quran dengan setartil-tartilnya (Muzammil: ayat 4)

Kedua tentunya sebagai bentuk memuliakan Al Quran. Sebagaimana anda tahu, Al Quran adalah wahyu Allah SWT yang ditujukan kepada anda melalui Rasulullah  Muhammad SAW dengan diperantarai oleh malaikat Jibril ‘alaihissalam. Pantaskah anda membacanya dengan sembarangan? Padahal ia adalah firman Allah SWT  yang Maha Mulia.

Hal ini yang sangat amat penting untuk anda garis bawahi. Bahwa ketika anda membaca Al Quran tanpa ilmu tajwid, maka bisa jadi anda jatuh pada sebuah kesalahan fatal; mengubah firman Allah SWT tanpa anda sadari.

Jika selama ini anda merasa bahwa bacaan Al Quran anda tak membekas dalam dada, tak mengobati hati yang duka, tak semangati jiwa yang merana, sungguh anda patut bertanya apa yang salah dengan bacaan Al Quran anda? Sebab Allah SWT menjanjikan dalam Al Quran bahwa ia adalah obat bagi jasmani yang sakit serta ruhani yang merasa terhimpit. Jika anda tak mendapatkannya, tentu bukan Allah SWT yang ingkar janji, tapi ternyata anda sendiri yang belum memenuhi syarat untuk meraih janji-Nya. Maka salah satu syaratnya adalah dengan membaca Al Quran tersebut sesuai dengan tajwidnya; Memenuhi setiap hak huruf-hurufnya.

Dan betapa banyak orang yang mendapat hidayah setelah mendengar bacaan Al Quran yang bagus. Sungguh, tidakkah anda tergiur agar dari lisan anda terketuk hati-hati orang untuk mencintai kalam-Nya? Tidak perlu jauh-jauh bicara orang sedunia, setidaknya berharaplah agar dengan bacaan anda, keluarga anda akan mencintai ayat-ayat-Nya. Rasulullah Muhammad SAW telah bersabda :

Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al Quran dan

mengajarkannya ( HR. Bukhari)

Apalagi yang lebih istimewa dari hal ini? Apa yang lebih menggembirakan selain hal ini? Ketika kita hamba yang penuh alpha disebut Allah SWT dan Rasul-Nya sebagai sebaik-baik manusia. Nah, setelah membaca bab ini apakah anda masih enggan untuk belajar tahsin tilawah Al Quran? Semoga setiap hari Allah SWT gerakkan hati anda untuk selalu memuliakan kitab-Nya. Aamiin Allahumma Aamiin.

Apa itu Al Quran

 

Pengertian  Al Quran sesuai bahasa adalah bacaan atau yang dibaca. Menurut istilah, pengertian Al Quran adalah kalam atau ucapan Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Al Quran diturunkan melalui malaikat Jibril yang dihimpun dalam mushaf yang merupakan mukjizat bagi Nabi Muhammad SAW.

Al Quran atau Quran adalah sebuah kitab suci utama dalam agama Islam, yang umat Muslim percaya bahwa kitab ini diturunkan oleh Tuhan, yakni Allah SWT  kepada Nabi Muhammad SAW.  Kitab ini terbagi ke dalam beberapa surah (bab) dan setiap surahnya terbagi ke dalam beberapa ayat. Umat Muslim percaya bahwa Al Quran difirmankan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril AS secara berangsur-angsur selama 22 tahun, 2 bulan dan 22 hari atau rata-rata selama 23 tahun, dimulai sejak tanggal 17 Ramadan, saat Nabi Muhammad berumur 40 tahun hingga wafat pada tahun 632 masehi. Umat Muslim menghormati Al Quran sebagai sebuah mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW, sebagai salah satu tanda dari kenabian, dan merupakan puncak dari seluruh pesan suci atau wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT sejak Nabi Adam dan diakhiri dengan Nabi Muhammad. 

Kata Quran disebutkan sebanyak 70 kali di dalam Al Quran itu sendiri. Al Quran menjelaskan sendiri bahwa isi dari Al Quran adalah sebuah petunjuk. Terkadang juga dapat berisi cerita mengenai kisah bersejarah, dan menekankan pentingnya ajaran tentang moral. Al Quran digunakan bersama dengan hadis untuk menentukan hukum syariah.

Secara bahasa diambil dari kata yang berarti sesuatu yang dibaca. Arti ini mempunyai makna anjuran kepada umat Islam untuk membaca Al Quran. Al Quran juga bentuk ucapan yang berarti menghimpun dan mengumpulkan. Dikatakan demikian sebab seolah-olah Al Quran menghimpun beberapa huruf, kata, dan kalimat secara tertib sehingga tersusun rapi dan benar.

 Oleh karena itu Al Quran harus dibaca dengan benar sesuai sesuai dengan makhraj dan sifat-sifat hurufnya, juga dipahami, diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dengan tujuan apa yang dialami masyarakat untuk menghidupkan Al Quran baik secara teks, lisan ataupun budaya. Bahkan Al Quran secara harfiyah berarti bacaan yang sempurna. Ia merupakan suatu nama pilihan Allah SWT yang tepat, karena tiada suatu bacaanpun sejak manusia mengenal tulis baca lima ribu tahun yang lalu yang dapat menandingi Al Quran, bacaan sempurna lagi mulia.

Selain itu Al Quran mempunyai arti mengumpulkan dan menghimpun qira’ah berarti menghimpun huruf-huruf dan katakata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan yang tersusun rapih. Quran pada mulanya seperti qira’ah, yaitu mashdar dari kata qara’a, qira’atan, qur’anan.

Allah SWT berfirman dalam Al Quran yang artinya:

Sesungguhnya kamilah yang menurunkan Quran, dan pasti Kami pula yang

memeliharanya. (Al-Hijr ayat: 9).

Menurut istilah Al Quran adalah firman Allah SWT yang disampaikan oleh Malaikat Jibril dengan redaksi langsung dari Allah SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW, dan yang diterima oleh umat Islam dari generasi ke generasi tanpa ada perubahan sama sekali.

Al Quran merupakan qodim pada makna-makna yang bersifat doktrin dan makna universalnya saja, namun juga tetap menilai qodim pada lafalnya. Sementara menurut para ahli ushul fiqh Al Quran secara istilah adalah kalam Allah yang mengandung mukjizat (sesuatu yang luar biasa yang melemahkan lawan), diturunkan kepada penutup para Nabi dan Rosul (yaitu Nabi Muhammad SAW), melalui Malaikat Jibril, tertulis pada mushaf, diriwayatkan kepada kita secara mutawatir, membacanya dinilai ibadah, dimulai dari surah Al-Fatihah dan diakhiri dengan surah An-Nas.

Berdasarkan definisi di atas, maka setidaknya ada lima faktor penting yang menjadi faktor karakteristik Al Quran, yaitu:  bahwa sesungguhnya Al Quran adalah firman atau kalam Allah SWT, bukan perkataan Malaikat Jibril ( dia hanya penyampai wahyu dari Allah SWT ), bukan sabda Nabi Muhammad SAW. ( beliau hanya penerima wahyu Al Quran dari Allah SWT ), dan bukan perkataan manusia biasa, mereka hanya berkewajiban mengamalkannya. Al Quran hanya diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Tidak diberikan kepada Nabi-nabi sebelumnya. Kitab suci yang diberikan kepada para nabi sebelumnya bukan bernama Al Quran tapi memiliki nama lain; Zabur adalah nama kitab yang diberikan kepada Nabi Daud, Taurat diberikan kepada diberikan kepada Nabi Musa, dan Injil adalah kitab yang diberikan kepada Nabi Isa.

 Al Quran adalah mukjizat, maka dalam sepanjang sejarah umat manusia sejak awal turunnya sampai sekarang dan mendatang tidak seorangpun yang mampu menandingi Al Quran, baik secara individual maupun kolektif, sekalipun mereka ahli sastra bahasa dan sependek-pendeknya surat atau ayat. Diriwayatkan secara mutawatir artinya Al Quran diterima dan diriwayatkan oleh banyak orang yang secara logika mereka mustahil untuk berdusta, periwayatan itu dilakukan dari masa ke masa secara berturut-turut sampai kepada anda.  saja yang di anggap ibadah, sekalipun membaca tidak tahu maknanya, apalagi jika ia mengetahui makna ayat atau surat yang dibaca dan mampu mengamalkannya. Adapun bacaam-bacaan lain tidak dinilai ibadah kecuali disertai niat yang baik seperti mencari ilmu. Jadi, pahala yang diperoleh pembaca selain Al Quran adalah pahala mencari ilmu, bukan substansi bacaan sebagaimana dalam Al Quran. Nama dan Sifat Al Quran juga mempunyai banyak nama yang kesemuanya menunjukan ketinggian peran dan kedudukannya. Dengan kata lain, Al Quran merupakan kitab samawi yang paling mulia. Di antara nama-nama Al Quran adalah: Al Furqan, At Tanzil, Ad -Dzikr, dan Al Kitab.

Maka tentunya anda seharusnya selalu membaca Al Quran dengan tekun agar semakin paham dengan makna dan ilmu yang ada di dalamnya, yang juga telah dihitung sebagai amal yang dicatat bagi kebaikan anda di dunia dan akhirat, bahkan dikatakan membaca Al Quran di hitung pahalanya bukan dari satu juz, satu surat, atau satu ayat yang selesai anda baca, bahkan sudah diberikan pahala kebaikan dari membaca satu hurufnya dengan balasan sepuluh kebaikan untuk anda. Subhanallah.