Memilih berkarir menjadi seorang dosen memang memiliki kesulitan tersendiri. Ada beberapa ujian yang harus dihadapi,
Ujian 1 : Niat
Niat akan menjadi dasar segalanya. Tanpa niat yang kuat akan siap-siap
mengalami demotivasi. Niat saya menjadi dosen adalah untuk lebih
bermanfaat bagi orang lain dan negara ini dan bisa melakukan kegiatan
yang saya suka melalui pengajaran, penelitian, dan pengabdian. Terkesam
diplomatis, tapi ini menjadi spirit utama untuk bisa bangkit di kala
merasa down.
Ujian 2 : Mental
Mental disini lebih dikhususkan berkaitan dengan menghadapi pendapatan
yang cukup (tidak kecil, bisa lebih dari cukup tergantung lifestyle).
Ketika menjadi seorang dosen di Indonesia, jauhi rasa iri dan
membanding-bandingkan. Insya Allah, rezeki akan mengikuti seiring
meningkatnya kebermanfaatan kita baik itu melalui pengajaran,
penelitian, maupun pengabdian.
Ujian 3 : Skill (pengajaran, penelitian, dan pengabdian)
Ini bagian yang paling krusial. Yang namanya dosen, mereka ga hanya
untuk diri sendiri. Ada mahasiswa2 yang perlu dibina dengan memberikan
ilmu-ilmu yang bermanfaat. Seorang dosen yang baik harus memiliki skill
yang seimbang di ketiganya bukan hanya salah satunya saja. Mengajar
dengan interaktif, melakukan proyek penelitian berkesinambungan, dan
bisa mengaplikasikan ilmunya ke masyarakat adalah syarat dosen yang
ideal.
Ujian 4 : Gelar akademis dan Jenjang Karir
Seorang dosen setidaknya harus mengejar studinya hingga lulus S3. Jika
melakukan kuliah S2/S3 di luar negeri, setelah lulus barulah mereka
menata hidup di negara asal. Network yang sempat terputus, kembali
dibina. Memulai untuk membeli rumah dan keperluan lainnya. Masih ada
perjalanan panjang untuk menjadi seorang menjadi professor. Selama
menunggu menjadi professor, akan berkelit dengan status kepegawaian,
pengajaran, riset, pengabdian, dan karya lainnya.
Ujian 5 : Karya
Semakin aktif dosen dapat dilihat dari karya-karya yang dibuat. Mereka
secara mandiri, berinisiatif membuat banyak karya entah dalam bentuk
riset, jurnal, seminar, buku, pengabdian, dan lain sebagainya. Dosen
dituntut untuk menjadi pemimpin yang mampu mengarahkan dengan baik dan
bijak, mau bagaimana karya itu dibuat.
Ujian 6 : Network
Jaringan pertemanan secara tak langsung berpengaruh terhadap kesuksesan
dosen. Bagi dosen yang dapat mengaktifkan jaringan dengan baik,
merekalah yang mampu menciptakan dan menemukan peluang baru yang tentu
akan berimplikasi kepada kesuksesannya.
---
Saya menulis seperti ini memang hasil dari renungan sendiri beberapa
hari ini dan pengalaman yang saya hadapi. Ketika memilih menjadi dosen,
lupakan kepentingan dan ego pribadi. Pikirkan tentang kebermanfaatan,
kepemimpinan, dan karya yang akan lahir dari hasil keringat seorang
dosen itu sendiri. Profesi ini merupakan ladang amal dan aktualisasi
diri.
"Semakin bermanfaat, unggul, dan aktif berkarya, semakin tinggi juga produktifitas dosen tersebut"