Rabu, 21 Desember 2011

22 Desember 2011

Hari ini diperingati sebgai Hari Ibu secara Nasional...ada dua aspek peringatan yang dapat kita lihat....aspek perayaan hari Ibu sebagai program Nasional.dan aspek hari Ibu sebgai wujud kembali dan mengingat jasa dan kasih ibu serta kewajibabn membalas kasih ibu tersebut di momen  indah hari ini...........

Jumat, 16 Desember 2011

Mengenai Ilmu dan Kebodohan


Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya, dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat. (HR. Ar-Rabii')
 
Wahai Aba Dzar, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah lebih baik bagimu daripada shalat (sunnah) seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik daripada shalat seribu raka'at. (HR. Ibnu Majah)
 
Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah). (HR. Ibnu Majah)
 
Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajar kamu. (HR. Ath-Thabrani)
 
Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti itu maka baginya neraka ... neraka. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
 
Kelebihan seorang alim (ilmuwan) terhadap seorang 'abid (ahli ibadah) ibarat bulan purnama terhadap seluruh bintang. (HR. Abu Dawud )

Barangsiapa merintis jalan mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga. (HR. Muslim)
 
Duduk bersama para ulama adalah ibadah. (HR. Ad-Dailami)
 
Apabila kamu melewati taman-taman surga, minumlah hingga puas. Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud taman-taman surga itu?" Nabi Saw menjawab, "Majelis-majelis taklim." (HR. Ath-Thabrani)
 
Apabila muncul bid'ah-bid'ah di tengah-tengah umatku wajib atas seorang 'alim menyebarkan ilmunya (yang benar). Kalau dia tidak melakukannya maka baginya laknat Allah, para malaikat dan seluruh manusia. Tidak akan diterima sodaqohnya dan kebaikan amalannya. (HR.Ar-Rabii')
 
Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu lalu dirahasiakannya maka dia akan datang pada hari kiamat dengan kendali (di mulutnya) dari api neraka. (HR. Abu Dawud)
 
Seorang alim apabila menghendaki dengan ilmunya keridhoan Allah maka dia akan ditakuti oleh segalanya, dan jika dia bermaksud untuk menumpuk harta maka dia akan takut dari segala sesuatu. (HR. Ad-Dailami)

Kamis, 08 Desember 2011

Menghargai Dosen..............Harus itu....!


Dalam tata krama masyarakat Jawa dikenal ungkapan ”Guru, ratu, wong   atau karo”. Ini mengandung arti bahwa guru, menurut urutan kata-katanya,   adalah orang yang pertama-tama harus dihormat, kemudian berturut-turut   raja dan orang tua. Agaknya ini tidaklah berlebihan, karena gurulah  yang  memberikan pengetahuan, kepandaian, ketrampilan sebagai bekal  hidup.  Setiap guru selalu dengan ikhlas berusaha agar anak didiknya  menjadi  orang yang berguna bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain.  Oleh  karena itu, setiap mahasiswa hendaknya memiliki rasa hormat  kepada  guru/dosen. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pergaulan  dengan  dosen:

Berikut ini adalah bagaimana sebaiknya kita  bersikap sebagai bentuk menghargai Dosen maupun Guru saat kita mengikuti perkuliahan......

Tunjukkanlah sikap hormat dan gunakanlah bahasa yang halus dan sopan,   jika sedang berhadapan, berbicara dengan Dosen. Jika perkuliahan  sedang  berlangsung, curahkanlah seluruh perhatian kepada dosen,  janganlah  berbuat gaduh atau bercakap-cakap karena hal itu di samping  mengganggu  ketenangan, juga sangat menyinggung perasaan dosen.  Pertanyaan atau  tanggapan mengenai materi perkuliahan hendaknya  dikemukakan secara  sopan, jangan sampai timbul kesan mahasiswa lebih  tahu dari dosen atau  mengajarinya. Usahakanlah untuk tidak keluar  ruangan belajar (misalnya  ke kamar kecil). Kalaupun sangat terpaksa,  minta izin terlebih dahulu  pada waktu dosen tidak berbicara.
Saling berbisik terus menerus sambil masing-masing memandang pada dosen   pada waktu dosen sedang berbicara (misalnya menyajikan kuliah) juga   dipandang kurang sopan dan dosen bisa tersinggung karenanya. Hendaklah   sudah berada di dalam ruangan sebelum dosen datang masuk. Jika   terlambat, mintalah maaf sambil memberikan alasan yang tepat.   Kerjakanlah setiap tugas dari dosen dengan sebaik-baiknya.

Rabu, 07 Desember 2011

Tugas Mata kuliah PTI buat SMT I Pagi


Kepada mahasiswa yang mengambil mata kuliah Pengantar Teknik Industri bersama saya (Semester I Pagi Prodi Teknik Industri), diwajibkan mengantar tugas via Blog ini yaitu dengan ketentuan :

1. Isi kolom komentar di bawah ini dengan format Nama saudara/i  dan no NIM..., selanjutnya jelaskan arti Optimasi dan manfaatnya bagi organisasi perusahaan / industri, jelaskan dengan detail .

2. Setelah mengisi komen sebagai absensi dalam tugas UTS ini wajib berhasil menjadi member degan cara follow di kolom follow jika tak ada maka belum dihitung selesai mengantar tugas  Mata Kuliah PTI ini.

Silahkan mengerjaka tugas PTI ini dengan serius ya... -- deadline waktu satu minggu , diluar itu tak diterima...Good Luck.........

Kamis, 01 Desember 2011

KONSEP DASAR PENGUKURAN

Berbagai istilah penting dalam pengukuran disini adalah istilah-istilah yang di ambil dari standar International. Istilah-istilah tersebut kebanyakan mempunyai pengertian dan aplikasi khusus dibandingkan dengan difinisi umum yang terdapat dalam kamus,dengan demikian berbagai difinisi yang diberikan lebih ditekankan untuk memperjelas penggunaan atau memperlancar komunikasi dan kesamaan pengertian

Instrumentasi
Bidang ilmu dan teknilogi yang mencakup perancangan, pembuatan, penggunaan instrumen/alat fisika atau sistem instrumen untuk keperluan deteksi, penelitian, pengukuran serta pengolahan data.

Pengukuran ( measurement )
Serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menentukan nilai suatu besaran dalam bentuk angka (kwantitatif). Jadi mengukur adalah suatu proses mengaitkan angka secara empirik dan obyektif pada sifat-sifat obyek atau kejadian nyata sehingga angka yang diperoleh tersebut dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai obyek  atau kejadian yang diukur.


Ketelitian (accuracy)
Kemampuan dari alat ukur untuk memberikan indikasi pendekatan terhadap harga sebenarnya dari obyek yang diukur.

Ketepatan (precision)
Kedekatan nilai-nilai pengukuran individual yang didistribusikan sekitar nilai rata-ratanya atau penyebaran nilai pengukuran individual dari nilai rata-ratanya. Alat ukur yang mempunyai presisi yang bagus tidak menjamin bahwa alat ukur tersebut mempunyai akurasi yang bagus.


Repeatabilitas (repeatability)
Kemampuan alat ukur untuk menunjukkan hasil yang sama dari proses pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dan identik.

Kesalahan ( error )
Beda aljabar antara nilai ukuran yang terbaca dengan nilai “sebenarnya “ dari obyek yang diukur. Perubahan pada reaksi alat ukur dibagi oleh hubungan perubahan aksinya.

Resolusi (resolution)
Besar pernyataan dari kemampuan peralatan untuk membedakan arti dari dua tanda harga atau skala yang paling berdekatan dari besaran yang ditunjukkan.

Kalibrasi ( calibration )
Serangkaian kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional penunjukan alat ukur atau menujukkan nilai yang diabadikan bahan ukur dengan cara membadingkannya dengan standar ukur yang tertelusuri ke standar nasional dan/atau international.

Koreksi ( correction )
Suatu harga yang ditambahkan secara aljabar pada hasil dari alat ukur untuk mengkompensasi penambahan kesalahan sistematik.

Ketertelusuran ( traceability )
Terkaitnya hasil pengukuran pada standar nasional/internasional melalui peralatan ukur yang kinerjanya diketahui, standar-standar yang dimiliki laboratorium tempat pengukuran dilakukan dan kemampuan personil lab. tersebut.

Kehandalan ( reliability )
Kesanggupan alat ukur untuk melaksanakan fungsi yang disyratkan untuk suatu periode yang ditetapkan.

Ketidakpastian Pengukuran ( uncertainty )
Perkiraan atau taksiran rentang dari nilai pengukuran dimana nilai sebenarnya dari besaran obyek yang diukur ( measurand ) terletak.

Transduser
Bagian dari alat ukur untuk mengubah atau mengkonveksikan suatu bentuk energi atau besaran fisik yang diterimanya ( sensing elemen ) kedalam bentuk energi yang lain, sehingga mudah diolah oleh peralatan berikutnya.


Jangkauan (span)
Beda modulus antara dua batas rentang nominal dari alat ukur.
Contoh :
Rentang nominal – 10V sampai 10 Volt. Jangkauan 20V


Standar Internasional ( Inrnational standard )
Standar yang ditetapkan oleh persetujuan international sebagai dasar untuk menetapkan suatu harga atau besaran bagi semua standar lsin dari besaran yang ada.
Standar Nasional ( National standard )
Standar yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah sebagai dasar Untuk menetapkan harga atau besaran dalam suatu negara, untuk Semua standar lain dari besaran yang ada.

Standar primer ( Primary standard )
Standar yang mempunyai kualitas paling tinggi pada suatu besaran tertentu.
Catatan : Konsep standar primer berlaku baik untuk satuan dasar
atau satuan turunan.

Standar skunder ( secopndary standard )
Standar yang harganya tertentu dibandingkan dengan standar primer.

Standar kerja ( working standard )
Standar yang dikalibrasi oleh standar reference dan digunakan terus menerus untuk mengalibrasi dan mengecek alat ukur atau material yang diukur.

Fungsi alat ukur yang banyak digunakan di industri maupun di Lab. pengujian antara lain alat ukur suhu, alat ukur tekanan, alat ukur gaya dan lain-lain, harus mampu secara akurat mendeteksi setiap perubahan.

Untuk memperoleh unjuk kerja optimum sejumlah karakteristik dasar harus diperhatikan. Karakteristik alat ukur tersebut harus dapat diekspresikan dalam bentuk kwantitatif.

Akurasi pengukuran adalah salah satu atribut utama dari karakteristik statis yang banyak digunakan sebagai petunjuk penting untuk pemilihan alat ukur. Dalam pengukuran, akurasi setiap alat ukur sangat dipengaruhi oleh sensitifitas rentang kerja, ketidak linieran dan sifat-sifat dari transedur.

Selasa, 29 November 2011

Kembali ke Program Studi Teknik Industri neh....

Seorang teknik industri adalah seorang yang berhadapan dengan sistem. Mereka mempunyai kemampuan untuk merancang, mengimplementasi, maupun meningkatkan sebuah sistem terintegrasi yang terdiri dari manusia, mesin, material, informasi, atau energi. Seorang teknik industri dapat menemukan cara yang lebih baik dalam hal apapun.
Kata kunci teknik industri adalah produktifitas, efektivitas, dan efisiensi.
Karir yang dapat ditempuh seorang mahasiswa teknik industri setelah lulus adalah production engineers, supply chain managers, operation analysts, quality engineers, and information system analysts. Bidang yang digeluti juga sangat luas, segala macam bisnis, perusahaan, maupun pemerintahan yang menginginkan peningkatan kinerja dan mengurangi biaya membutuhkan seorang teknik industri. Selain itu juga, banyak lulusan teknik industri yang membuat usaha sendiri maupun masuk ke dalam konsultan.
Teknik industri merupakan program studi yang menantang, berkualitas dan penuh peluang. Tidak ada tempat yang tidak akan dapat kamu tuju dengan menjadi sarjana teknik industri.

Sabtu, 05 November 2011

Tugas UTS MK. Simulasi Komputer

Kepada mahasiswa yang mengambil mata kuliah Simulasi Komputer bersama saya, diwajibkan mengantar tugas via Blog ini yaitu dengan ketentuan :

1. Isi kolom komentar di bawah ini dengan format Nama sudara  dan no NIM..., selanjutnya jelaskan nama sebuah simulasi (bebas mengenai apapun) dan manfaatnya bagi pengguna atau user, jelaskan dengan detail bentuk simulasi tersebut.
2. Setelah mengisi komen sebagai absensi dalam tugas UTS ini wajib berhasil menjadi member degan cara follow di kolom follow jika tak ada maka belum dihitung selesai mengantar tugas UTS Simulasi Kmputer.

Silahkan mengerjaka tugas UTS saudara -- deadline waktu satu minggu , diluar itu tak diterima...Good Luck..My Students.......

Rabu, 26 Oktober 2011

Amanah Buat Insan Kampus



TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI


1.
MEMBENTUK MANUSIA SUSILA YANG BERJIWA PANCASILA DAN BERTANGGUNG JAWAB AKAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT SOSIALISASI INDONESIA YANG ADIL DAN MAKMUR MATERIL DAN SPIRITUIL.


2.
MENYIAPKAN TENAGA YANG CAKAP UNTUK MEMANGKU JABATAN YANG MEMERLUKAN PENDIDIKAN TINGGI DAN YANG CAKAP BERDIRI SENDIRI DALAM MEMELIHARA DAN MEMAJUKAN ILMU PENGETAHUAN


3.
MELAKUKAN PENELITIAN DAN USAHA KEMAJUAN DALAM LAPANGAN ILMU PENGETAHUAN, KEBUDAYAAN DAN KEHIDUPAN KEMASYARAKATAN

Rabu, 12 Oktober 2011

MEMAHAMI MODEL DAN SISTEM


Definisi yang dikenal luas tentang Teknik Informatika adalah ilmu yang berkaitan dengan keahlian merencanakan, menganalisa dan merancang, menguji dan menginstalasi suatu produk sistem pengolahan informasi berbantuan komputer yang terintegrasi. Pada tingkat tertentu proses tersebut akan menghasilkan tools sistem yang memiliki pola kerumitan yang hampir menyamai cara berpikir manusia dalam menyelesaikan masalah.  Intinya adalah mentransformasikan cara manusia penyelesaian masalah hingga dapat dilakukan juga oleh komputer (transformasi ‘model logika’ dan ‘sistematika’). Harapan akhirnya, bagaimana membangun suatu fungsi sistem mesin, dengan hanya satu aksi (tombol) segala kebutuhan akan hadir sejelas-jelasnya di hadapan kita.
MODEL
Model adalah contoh sederhana dari sistem dan menyerupai sifat-sifat sistem yang dipertimbangkan, tetapi tidak sama dengan system.
 
SISTEM KOMPUTER
 
Sistem computer, computer system, adalah elemen-elemen yang terkait untuk menjalankan suatu aktifitas dengan menggunakan komputer. Elemen dari sistem komputer terdiri dari manusianya (brainware), perangkat lunak (software), set instruksi (instruction set), dan perangkat keras (hardware). Dengan demikian komponen tersebut merupakan elemen yang terlibat dalam suatu sistem komputer. Tentu saja hardware tidak berarti apa-apa jika tidak ada salah satu dari dua lainnya (software dan brainware). Contoh sederhananya, siapa yang akan menghidupkan komputer jika tidak ada manusia. Atau akan menjalankan perintah apa komputer tersebut jika tidak ada softwarenya.

TABEL CONTOH SISTEM DAN KOMPONENNYA

ANTITI
ATRIBUT
AKTIVITAS
KEJADIAN
VARIABEL STATUS
KERJA
TUGAS
MENGERJAKAN TUGAS
KESALAHAN LAPORAN
JUMLAH TUGAS YANG MENUMPUK
PENJUALAN
CUSTEMER
MELAKUKAN TRANSAKSI
KEDATANGAN,KEPERGIAN
JUMLAH SALES YANG SIBUK MELAYANI CUSTEMER
KEDOKTERAN
PASIEN
MENANGANI KELUHAN KESEHATAN PASIEN
KEDATANGAN,KEPERGIAN
JUMLAH DOKTER YANG SIBUK MENANGANI PASIEN
 
Perkembangan perangkat keras (Hardware) dimulai dari munculnya produk elektronik yang dapat diprogram (elektronika kontrol), lalu kemampuan aritmetik dan logik, sehingga dapat dijadikan mesin hitung, terakhir iPod multimedia dan portabel.Perangkat lunak mulai berkembang semenjak hardware bersifat mampu program, instruksi atau program yang sistematis dimasukkan pada mesin, sehingga perlu disusun suatu Library Machine Code yang standar agar mesin tersebut akan mampu mengenali lebih banyak lagi instruksi, yang dikenal dengan microcode decoder. Sistem Informasi merupakan akibat logis dari perkembangan Hardware dan Software secara luas dengan dukungan perkembangan telekomunikasi yang telah melebarkan domain pengguna individual (user) menjadi sebuah komunitas baru, yaitu individu, organisasi bisnis, pemerintahan, dan masyarakat luas, hingga semakin kompleks. Diperlukan suatu keahlian khusus dalam mengelola Hardware, Software dan User-Community, agar sasaran dan tujuan keterlibatan teknologi dalam organisasi dapat dicapai. Periode ini dinamakan Era Perkembangan Sistem Informasi, yang merupakan respon dan sikap aktif user bisnis terhadap perkembangan teknologi komputer. Sistem informasi menjembatani kebutuhan aktifitas penyelesaian masalah organisasi manajemen dan bisnis dengan computing technology , hingga menjadi ujung tombak produk teknologi informasi yang dapat berhubungan langsung dengan pemakai.
Model integrasi teknologi perangkat keras, perangkat lunak, sistem informasi dan telekomunikasi, kemudian dikenal sebagai Teknologi Informasi.

Saat ini disiplin ilmu komputer telah berkembang semkin meluas menjadi 5 disiplin ilmu (IEEE-ACM Computing Curricula 2005, The Overview Report), yaitu :
• Computer Science,
• Computer Engineering,
• Information System,
• Software Engineering dan
• Information Technology.
Domain ilmu computing yang dikaji pada masing-masing disiplin tersebut di atas memiliki kecenderungan arah yang berbeda, namun muatan terbesarnya tetap sama.
Penamaan disiplin ilmu Teknik Informatika sendiri, bermula dari Eropa daratan, dipelopori oleh Perancis, Belanda dan Jerman. Teknik Informatika memiliki lebih banyak kesamaan dengan Computer Science (bahkan dianggap memang sama) dibanding disiplin computing lainnya, namun demikian, para penggagasnya menyatakan bahwa Teknik Informatika meliputi hampir semua aspek penting dari kelima disiplin di atas.

Kamis, 15 September 2011

Mama dan Hidupku


Mama..................
Semakin lama kasih sayangmu terus bertambah
Kepadaku

Mama...........
Tak kan bisa anakmu ini membalasnya....

Mama.........
Insya Allah aku menjadi anak yang sholeh buatmu

Sekarang dan seterusnya .
Kuingin membalas budi,kasih,sayang, dan cinta darimu
Mamaaaaaaaaaaaaaa........

Rabu, 24 Agustus 2011

Apa itu TEKNIK INDUSTRI...??????????

Industrial engineering is concerned with the design, improvement and instalation of integrated system of people, information, equipment, and energy. It draws upon specialized knowledge and skills in the mathematical, phisical and social sciences, togethe with the principles and methods of analisis and design to specify predict and evaluate the results to be obtained from such system” 
(Institute of Industrial Enginereeng - IIE)
LATAR BELAKANG HISTORIS
Teknik Industri –istilah ini diterjemahkan dari kata ” indusrial engineering ” —sebagai suatu disiplin ilmu keteknikan teknologi yang tergolong baru dibandingkan dengan disiplin ilmu keteknikan yang lain (teknik sipil, teknik mesin, teknik elektro, dan sebagainya ); lahir dan memiliki akar yang kuat dari proses Revolusi Industri yang berlangsung hampir dua abad yang lalu. Disiplin ini pada awalnya dikembangkan oleh beberapa individu (Tylor, Gilbreth, dll) yang berusaha untuk mencari metoda-metoda untuk meningkatka produktivitas kerja melalui stusi kerja yang lebih efektif-efisien dengan mengkaji interaksi kerja mannusia-mesin sebagai suatu sistem yang integral. Sekitar satu abad yang lalu, Frederick Winslow Taylor (1856-1915 — seorang insunyur mesin yang masih muda waktu itu —mengembangkan teori ” scientific management “-nya yang menghasilkan pradigma baru yang beranjak dari ekonomi agraris bergerak menuju ekonomi produksi (industri).
Teknik Industri

Apa yang dikembangkan oleh Taylor dengan prinsip-prinsip “scientific management” yang diterapkan melalui studi-studi perancangan kerja (work study/design) tidaklah jauh berbeda dengan apa-apa yang dikerjakan oleh para sarjana teknik industri sekarang ini. Kalau bisa disimpulkan , fokus dari fungsi dan peran disiplin teknik industri akan berkisar pada 2 ( dua ) tema pokok yaitu “interfaces” dari manusia dan mesin dalam sebuah sistem kerja dan analisa sistem produksi (industri) untuk memperbaiki serta meningkatkan performans kerja yang ada. Kedua tema studi ini yang memberikan motifasi utama bagi Taylor untuk melakukan riset-riset di industri (Midvale & Bethlehem Steel Company) saat itu. Apa yang dilakukan oleh Taylor dengan studi kerja-nya telah membuka lapangan baru dalam disiplin ilmu keteknikan (engineering) yang ternyata tidak harus selalu terlibat dalam masalah-masalah pengembangan teknologi produksi perangkat keras (perancangan produk, rancangan mesin /peralatan kerja, dsb); akan tetapi juga ikut bertanggung-jawab dalam masalah-masalah pengembangan teknologi produksi perangkat lunaknya (metode kerja/produksi, organisasi dan manajemen produksi,dsb) Penelitian kerja yang telah dilaksanakan oleh Taylor di pebrik baja Midvale Bethlehem telah menghasilkan banyak kemaslahatan dan membawa perubahan-perubahan dalam upaya meningkatkan produktivits melalui “sumber daya pasif”, maka Taylor telah mengawali eksperimen-eksperimen untuk meningkatkan produktivitas melalui “sumber daya aktif” (manusia pekerja). Tiga puluh tahun kemudian terjadi suatu “penyempurnaan” terhadap konsep manajemen ilmiah yang telah dikembangkan oleh Taylor. Dalam hal ini kita jumpai apa-apa yang telah dilakukan oleh pasangan suami-istri Frank & Lilian Gilberth — seorang yang berlantar belakang teknik sipil dan psikolog — yang mencoba lebih “memanusiawikan” prinsip-prinsip manajemen ilmiah-nya Taylor yang pendekatannya cenderung masih serba mekanistik (memperlakukan manusia seperti halnya manusia yang bisa di program secara linierdeterministik). Seperti halnya dengan Taylor, setudi yang dilakukan oleh Gilbreths tetap terfokus pada komponen manusia dalam siste kerja (sistem manusia mesin). Sinergi yang terjadi antara pasangan suami yang insinyur dan istri yang ahli prilaku manusia (psikolog) ini teraasa memberikan agin segar dan wawasan baru terhadap konsep/prinsip manajemen ilmiah yang telah dikembangkan oleh Taylor. Disini prilaku (behavior), maupun pada saat berinteraksi dengan lingkungan kerja fisik (kondisi ergonomis), maupun pada saat berinteraksi dengan sesama manusia yang lain (human relation) akan memberi pengaruh yang singnifikasi didalam segala upaya meningkatkan produktifitas kerja.
ARAH PERKEMBANGAN
Dalam sejarah disiplin teknik industri, setudi telaah kerja yang dilakuakn oleh Taylor dan Gilbreths sebaik titik awal muncul, tumbuh dan berkembangnya disiplin tersebut yang kemudian mampu memperkaya kazanah ilmu keteknikan yang ada. Disamping kedua tokoh ini, arah dan pertumbuhan disiplin teknik industri yang diwarnai oleh hasil kerja pionir-pionir lainnya seperti Henry Gantt (Bar/Gantt Charts), Harington Hemorson Meskipun historis perkembangan disiplin teknik industri berangkat dari disiplin teknik mesin (mechanical engineering dan terutama sekali sangat berhubungan erat dengan sistem manufaktur yang proses transformasi-produksinya terjadi secara fisik; disiplin teknik industri telah berkembang luas dalam dua dekade terahir ini. Sesuai dengan “nature” industri yang pendefinisiannya sangat luas; yaitu mulai dari industri yang menghasilkan produk-barang fisik (manufaktur) atau jasa (service), sampai ke industri hulu/dasar yang banyak berhadapan dengan persoalan-persoalan teknis atau industri hilir yang lebih menonjolkan aspek-aspek ekonomis pemasarannya.
Demikian juga problem yang harus dikaji oleh disiplin teknik industri yang awal mulanya lebih terkonsentrasi ke lantai produksi (mikro) terus melebar luas mengarah ke problem manajemen industri (perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengndalian sistem produksi ) yang harus pula mempertimbangkan faktor sistem lingkungan dalam proses pengambilan keputusan. Dalam hal ini disiplin teknik industri mengkedepankan konsep sistem, analisis sistem dan pendekatan sistem dalam setiap proses pangambilan keputusan. Disiplin teknik industri melihat segala permasalahan industri dengan tinjauan dari aspek-aspek teknis (engineering) maupun non teknis ( sosial-ekonomis). Wawasan “tekno-sosio-ekonomis” akan mewarnai penyusunan kurikulum pendidikan teknik industri dan merupakan karakteristik yang khas dan membedakan disiplin ini dibandingkan dengan disiplin-disiplin lainnya. Sebegitu luasnya ruang lingkup yang bisa dimasuki untuk mengaplikasikan keilmuan teknik industri, bagaimanapun juga hal ini dapat dikelompokkan kedalam 3 ( tiga) topik pokok yang menjadi landasan utama pengembangan disiplin teknik industri. Pertama adalah berkaitan erat dengan permasalahan-permasalahan yang menyangkut dinamika aliran material yang terjadi di lantai produksi. Studi disini akan menekankan pada prinsip-prinsip yang terjadi pada saat proses transformasi / nilai tambah dan aliran material yang terjadi pada sistem produksi yang terus berkelanjutan sampai meningkat ke persoalan aliran distribusi dari produk akhir ( finished goods output ) yang keluar dari pabrik menuju konsumen. Topik kedua adalah berkaitan dengan dinamika aliran informasi. Persoalan pokok yang dipelajari dalam hal ini akan berkaitan dengan aliran informasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut persoalan-persoalan manajemen industri. Pendekatan kedua ini dalam disiplin teknik industri akan memerlukan landasan yang kuat melalui penguasaan matematika, fisik dan engineering sciences. Selanjutnya topik ketiga cenderung untuk bergerak ke arah persoalan-persoalan yang bersifat makro dan strategis. Persoalan yang dihadapi seringkali sudah tidak ada lagi bersangkut-paut dengan problem yang timbul di lini produksi (sistem produksi) ataupun manajemen produksi / industri; melainkan sudah beranjak ke persoalan diluar dinding-dinding pabrik. Hal yang terahir inilah yang cenderung membawa disiplin teknik industri untuk terus menjauhi persoalan-persoalan teknis (eksak, fisik-kuantitatif) yang umum dijumpai di lini sistem produksi dan bergelut dalam persoalan non-teknis yang serba abstraktif-kualitatif.
PERAN PROFESI TEKNIK INDUSTRI DI MASA DEPAN
Begitu Luasnya ruang lingkup yang bisa dirambah untuk mengaplikasikan keilmuan teknik industri — walaupun begitu yang masih patut diingat kesemuanya harus tetap berlandaskan ilmu-ilmu fisika, matematika dan sosial-ekonomis — membawa persoalan sendiri bagi profesiona teknik industri (industrial engineer ) pada saat mereka harus menjelaskan secara tepat ” what should we do and where should we work?”.
Pertanyaan ini sebetulnya tidak mudah di jawab secara singkat, jelas dan memuaskan mereka yang masih awam dengan keilmuan teknik industri. Kenyataan yang sering dihadapi adalah bahwa seorang yang berlatar-belakang keilmuan teknik industri sering berada dan bekerja dimana-mana mulai dari lini operasional sampai ke lini manajerial. Seorang profesional teknik industri seringkali membanggakan kemampuan dirinya dalam hal merancang dan mengembangkan konsep-konsep yang berwawasan sistem dengan pendekatan yang bersifat komperhensif-integral. Pola pikir dan pola tindak yang berwawasan sistem inilah yang mungkin menjadi “strong basic” dari seorang profesional teknik industri dimasapun dia berada atau bekerja. Beberapa indifidu yang sukses didalam meningkatkan kinerja perusahaan merasakan betul bagaimana disiplin teknik industri telah mampu menjawab persoalan-persoalan yang dihadapinya. Herm Reininga — adalah President dari Collins Avionices and Comunications Division (CACD),— USA — adalah salah satu contoh manager yang sukses membawa seluruh aktifitas manufactuing CACD selama lebih dari satu dekade, karena latar belakang profesi teknik industri yang dimilikinya. Pada saat ditanyakan kiat kunci sukses yang diraihnya, Reininga menyatakan “…. The industrial engineering dagree gave me a system that the other didn’t have. It gave me the ability to statistically analzed products and processes” (Boggs,1997). Hal yang senada dengan Reininga juga dinyatakan oleh susan Story — Vice President dari Albama Power Co. — seorang yang berlatar belakang pendidikan formalnya sebagai nuclear engineer, tetapi merasakan bahwa sukses karier yang dicapainya lebih banyak ditunjang oleh keikutsertaanya didalam mengikuti “IE training ” pada berbagai kesempatan yang dimilikinya. Pada saat menceritakan kiat-kiat suksesnya , Story menyatakan antara lain ” … a background in industrial engieenering gives you a creadibility you can’t get otherwise. Industrial engineering combines the technical skill with the people skill and some business-type skills that proven to be important in project management and people management ….”(Boggs, 1996) Kiat-kiat meriah sukses didalam merintis karier seseorang karena ilmu-ilmu TI yang dikuasai, tentunya masih banyak lagi yang bisa diperoleh dari berbagai kisah meraih sukses seseorang. Hal tersebut tidak hanya dijumpai di LN, melainkan bisa juga bisa dipetik dari apa yang pernah dinyatakan oleh seorang Cacuk Sudariyanto — yang berlatar belakang pendidikan formalnya sebagai insinyur pertambangan ITB — pada saat mendongkrak kinerja PT. Telekomunikasi Indonesia bergerak ke arah bisnis global. Dalam pernyataanya didepan peserta kongres dan seminar ITSMI sekitara awal tahun 1990-an dan berbagai kesempatan lainnya, Cacuk menyatakan “kekagumannya” dengan ilmu-ilmu TI yang ternyata cukup efektif dalam memecahkan permasalahan manajemen industri. Begitu pula bagaimana seorang Kuntoro Mangkusubroto dengan latar belakang permasalahan yang kuat bidang operation research dan manajemen industri lainnya mampu melepaskan PT. Timah yang nyaris ambruk sampai menjadi sebuah perusahaan yang sehat. Meskipun pada saat itu orang belum mengenal konsep mengenai “reegineering” , akan tetapi apa yang telah dilakukan oleh kedua sarjana teknik tersebut betul-betul memberikan konstribusi nyata akan peranan disiplin dan profesi teknik indusri didalam “revitalisasi” kinerka perusahaan. Tantangan global yang membawa dampak kearah suasana persaingan yang lebih keras, tentu saja akan memberikan nuansa perubahan san pradigma baru yang harus mampu diantisipasi oleh seorang manajer perusahaan mulai dari lini produksi/operasional sampai ke lini penentu kebijaksanaan dan pengambil keputusan strategis. Menghadapi situasi semacam ini tentu saja diperlukan seorang majer industri yang memiliki bekal kuat yang tidak saja menguasai kemampuan-kemampuan teknis operasional (enginereering design/processes) ; tetapi juga harus menguasai dengan baik kemampuan mengenai persoalan manusia (human skill), selain juga kemampuan didalam memformulasikan da melahirkan konsep-konsep baru yang secara efektif-efisien bisa memberikan terobosan dalam memecahkan permasalahan industri yang semakin kompleks dan penuh dengan ketidakpastian.

Jumat, 05 Agustus 2011

Mau Jadi kampus Kelas Dunia...nggak.???


Kita akan menjadi kampus kelas dunia jika menekuni prosedur yang di tetapkan Webometric. Webometrics (sebuah lembaga pemeringkatan yang berpusat di Madrid, Spanyol yang didirikan atas inisiatif Cybermetrics lab, sebuah kelompok penelitian yang dimiliki Consejo Superior de Investigaciones Cientificas (CSIC) sebuah lembaga penelitian terbesar di Spanyol) ini hanya focus pada  pemanfaatan ICT, pengembangan Website perguruan tinggi sebagai proxinya.

Ada empat unsur penilaian yang ditetapkan oleh Webometrics, yaitu visibilitas (V) yang menghitung berapa banyak link eksternal yang terkandung website tersebut, ukuran (S) yang menghitung jumlah halaman yang tertangkap oleh mesin pencari seperti google, yahoo, live search dan exalead. Kemudian juga dihitung dari kekayaan file (R), yakni berapa banyak file jenis PDF (adobe acrobat), "Adobe PostScript", "Word Document", dan PPT (Presentation Document), serta "Scholar" (Sc) yang diambil dari data situs mesin pencari seperti disebutkan diatas terkait dengan tulisan-tulisan ilmiah dari perguruan tinggi bersangkutan.

Buat rencana yang matang untuk mencapai ini,  berbagi tugas saja, siapa yang bertanggungjawab mengerjakan apa. Dan ini tidak muluk-muluk. Perguruan tinggi Indonesia bisa mengerjakan ini. Disiplinkan dosen untuk selalu menguploud dan mengupdate kekayaan filenya. Undang semua dosen, mahasiswa, dan alumni untuk selalu heating di website tersebut.

Kedua, yang bisa dilakukan seperti sudah dimulai oleh Dikti terhadap 30 universitas Indonesia yang berminat adalah mengisi satu pola yang ditawarkan oleh  QS Star. Mereka membuat benchmark sebuah pengelolaan perguruan tinggi yang baik dengan segala syaratnya melalui pembintangan. Perguruan tinggi akan dinilai berbintang lima kalau memenuhi semua kategori. Kalau belum memenuhi bintang lima, dia mungkin bintang empat dan seterusnya. Seperti hotel, ada bintang lima, empat, tiga dst. Benchmarknya adalah kepada dirinya sendiri, tanpa dipengaruhi oleh naik turunnya posisi orang lain.

Ketiga, rencanakan berapa orang staf satu perguruan tinggi harus hadir di berbagai forum internasional, berdasarkan penelitian yang dilakukan. Kalau bisa mereka berpidato di Plenary, paling tidak di pembukaan sessi. Di list betul siapa mereka itu yang jago berkompetisi di forum internasional. Mereka akan melambungkan nama institusi satu perguruan tinggi.

Keempat, dalam merencanakan pengirimana kandidat Ph.D, pastikan mereka belajar di universitas dengan program studi terbaik dunia. Minta Profesor terbaik di prodi itu menjadi pembimbing mereka.

Sejalan dengan itu, rencanakan siapa dari ribuan peer review yang harus diundang dalam  forum ilmiah perguruan tinggi Indonesia. Pasti ini menjadi rahasia THS-QS, tapi biasanya mereka adalah tokoh-tokoh yang mendominasi bidang ilmu.  Kita gunakan berbagai modalitas untuk mendatangkan mereka. Kita gunakan dana-dana CSR perusahaan. Kalau misalnya ada pihak lain yang kebetulan mendatangkan mereka ke Indonesia, manfaatkan untuk datang langsung ke univesitas kita.

Bantu staf kita yang sedang melakukan penelitian dan menuliskan karyanya untuk diterbitkan di Jurnal peer review internasional. Perguruan tinggi bisa melakukan kerjasama dengan Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4) untuk menfasilitasi publikasi jurnal Internasional ini.

Dalam konteks ini, perguruan tinggi sudah harus memikirkan secara jernih topik-topik penelitian apa yang sungguh-sungguh harus dibiayai. Riset disainnya seperti apa dan tidak mengulang-ulang. Cari isunya yang frontier research, state of the art ilmu yang dikerjakan secara cluster penelitian, bukan lagi sibuk dengan riset-riset kecil. Indonesia ini adalah ladang isu yang tidak pernah kering untuk dianalisa. Semoga.

Minggu, 03 Juli 2011

Mahasiswa-Sarjana-Pekerjaan

“ Ada semacam dilemma dalam penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi, yaitu antara memenuhi permintaan pasar atau bertahan dalam proses pendidikan tinggi yang ideal. Perguruan tinggi sekarang mempunyai paradigma sebagai unit bisnis yang harus menghasilkan keuntungan. Maka orientasinya adalah menghasilkan keuntungan dalam artian jumlah mahasiswa harus banyak. Mereka berbuat demikian karena dituntut bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhan operasionalnya”.

Pengangguran merupakan masalah utama yang dihadapi saat ini ketika jaman menuntut sebuah perubahan cakrawala berpikir sarjana kita saat ini. Situasi ini tidak bisa dijadikan suatu masalah untuk diperdebatkan, namun satu hal yang harus kita pikirkan saat ini bahwa Pendidikan Tinggi atau Universitas harus bisa melihat serta membaca setiap peluang ketika tuntutan jaman yang semakin hari membuat perubahan serta temuan baru diberbagai bidang. Adanya kecenderungan para lulusan kita pada saat ini juga adalah dengan mencari pekerjaan ketika telah menamatkan studi diperguruan tinggi. Hal ini diakibatkan karena sistem pendidikan pada saat ini masih menerapkan pola pikir Abstrak artinya Sesuatu yang dilihat tidak mengacu kepada obyek atau peristiwa khusus. Abstraksi menyajikan secara simbolis atau secara konseptual serta secara imajinatif sesuaru yang tidak dialami secara langsung atau konkret. Dari pernyataan ini dapat disimpulkan bahwa SEKOLAH TIDAK PERNAH MENGAJARKAN BAGAIMANA CARA BERPIKIR, namun SEKOLAH HANYA MENGAJARKAN APA YANG DIPIKIRKAN . Para pendidik tidak pernah membuat cara berpikir calon sarjana (kaum intelektual) berubah ketika membahas satu persoalan, namun yang dilakukan hanyalah dengan memberikan kritikan serta sanggahan terhadap setiap jawaban dari cara mengatasi persoalan yang ada. Untuk hal ini salahsatu tawaran yang dilakukan adalah dengan memberdayakan mahasiswa dengan penambahan pengetahuan dalam bentuk matakuliah yakni Kewirausahaan. Dunia kerja pada jaman sekarang menuntut kita untuk bisa berpikir kreatif serta bagaimana mengatasi persoalan ketika kita dituntut untuk mengatasi persoalan tersebut. Adanya pengetahuan tentang kewirausahaan ini merupakan jawaban atas persoalan tersebut. Disini akan kita dapatkan bagaimana kita mengubah cara berpikir kita tentang dunia kerja dan usaha ketika kita telah menamatkan pendidikan diperguruan tinggi. Cara berpikir kita akan berubah dengan tidak mengharapkan atau mencari pekerjaan pekerjaan setelah kita menamatkan pendidikan di perguruan tinggi atau universitas.

Selasa, 21 Juni 2011

Selamat ...We Are The Champion 2011


Prestasi yang membanggakan telah diukir Tim Futsal STT Dumai pada Event Kompetisi Futsal “Walikota Cup  III” yang diselenggarakan di Kampus STMIK Dumai. Tim Futsal STT Dumai berhasil menjadi Juara I tahun 2011 ini setelah mengalahkan lawan-lawannya dan di laga puncak mengalahkan Tim Futsal STIA Dumai dengan skor 4-0. Gol STT Dumai di buat oleh Striker Tim  STT Dumai bernama Fahmi dengan Hatrrik empat golnya pada partai final tersebut. Ini suatu yang membanggakan dan semoga terus dipertahankan di tahun depan, ucap Ketua STT Dumai Ibu Dra. Hj. Sirlyana MP, saaat menerima piala bergilir pada Hari Selasa, 14 Juni 2011 di lapangan Futsal STMIK.

Selasa, 07 Juni 2011

Quiz II Proses Produksi

Silahkan tuliskan tugas "Opini" Proses Produksi...
anda disini...okey...
Klik komentar dan silahkan isi....

Jumat, 03 Juni 2011

Sebaiknya Kita Tiru Jepang Yaaaa..

Jepang. Negara ini memang mengagumkan. Sebutlah namanya, maka orang yang mendengar akan mengidentikkan dengan deretan kalimat kekaguman. Yang paling menonjol dari Jepang, adalah etos kerjanya. Mereka gigih dan tekun. Namun, tahukan Anda bahwa dulu jepang adalah negara tertutup?

Kemajuan Jepang dimulai setelah berakhirnya zaman Edo, tepatnya setelah Kaisar Meiji naik tahta dan melakukan penataan ulang. Gebrakan ini selanjutnya dikenal dengan sebutan restorasi Meiji atau modernisasi Jepang di bawah kaisar Meiji (1866-1869).

Sebelum era ini, Jepang tak lebih dari sebuah negara ultra tradisional, feodal dan sangat tertutup. Mereka sangat anti-asing, karena itulah mereka menutup diri. Hal ini dilakukan, karena Jepang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai leluhur.

Di zaman itu, Jepang di bawah kendali kaum samurai, istilah untuk perwira militer kelas elit dari kalangan bangsawan. Karena itu, Samurai haruslah sopan dan terpelajar.

Kata ”samurai” sendiri berasal dari kata kerja ”samorau” asal bahasa Jepang kuno, lalu berubah menjadi ”saburau” yang berarti ”melayani”, dan akhirnya menjadi ”samurai” yang bekerja sebagai pelayan bagi sang majikan.

Ciri khas samurai ini, selalu membawa pedang di pinggang. Kadang lebih dari satu. Pedang ini disebut katana. Sementara itu, para samurai yang tidak terikat dengan klan atau bekerja untuk
majikan disebut ”ronin”. Sedangkan samurai yang bertugas di wilayah han disebut hanshi.

gambar ronin
http://img208.imageshack.us/img208/4720/ronin2st6.jpg

Adapun pemimpin atau jendral para samurai ini disebut shogun. Pemerintahannya disebut keshogunan. Yang paling terkenal adalah Keshogunan Tokugawa, Keshogunan Edo, keshogunan Kamakura.

Hingga akhirnya Meiji naik tahta pada akhir abad 19 dan memulai restorasi, perlahan tapi pasti samurai dihapuskan sebagai kelas berbeda dan digantikan dengan tentara nasional menyerupai negara Barat. Meiji malah memerintahkan, mengganti katana dengan pena.

Dorongan modernisasi Jepang ini bermula ketika angkatan laut Amerika dengan armada Pasifiknya di bawah pimpinan Laksamana Perry (1853), datang ke negera tersebut seraya meminta agar Jepang membuka diri kepada pihak asing, misalnya berdagang dan membolehkan kapal merapat di pelabuhannya.

Kedatangan Perry membuat mata bangsa Jepang terbuka terhadap kekuatan lain di luar mereka. Semangat Bushido para samurai dengan pedang-pedangnya, tertantang untuk mempu melawan kekuatan Amerika, orang kulit putih, orang Barat.

Sejak saat itu mereka mulai berpikir, setidaknya sama dengan orang-orang asing itu. Maka, dimulailah proses reformasi dengan pendidikan sebagai mata tombak. Pendidikan menjadi hak dan kewajiban semua warga.

Tetapi reformasi itu yang disebut restorasi, sejak itu restorasi Jepang itu disebut dengan Restorasi Meiji yang juga ditandai sebagai era masuknya Jepang ke zaman industri.

Sebuah catatan menulis, Restorasi Jepang itu berjalan sangat cepat dan efisien tahun 1853.

Menjelang akhir abad ke 19 Jepang sudah berhasil menjadi kekuatan militer dengan angkatan laut yang sangat tangguh sehingga dapat mengalahkan secara mutlak armada raksasa Rusia di Selat Tsushima, menyapu bersih kepulauan Sachalin, mengambil Korea dan Semenanjung Liau-Tung dari Rusia, serta Port Arthur dan Dairen (Wells, 1951).

http://englishrussia.com/images/playing_war/1.jpg

Namun, restorasi Meiji ini bukannya tak memakan korban. Banyak terjadi penentangan yang berakhir perang. Namun perlawanan ini berhasil dihancurkan.

Apa kata Meiji setelah penentangnya ini ditumpas? ”Saat ini kita sudah berhasil membuat kereta api, mobil, baju barat, tapi kita tak boleh lupa pada akar budaya.” Pesan Kaisar Meiji ini, terus melakat hingga kini.

Lalu, apa dan mengapa Jepang bisa cepat berkambang seperti itu? Ada konsep pemikiran yang mereka anut selama ini, yaitu ”Kaizen” yang berarti, ambil yang baik, buang yang buruk, ciptakan produk baru.

Konsep inilah yang dipakai mereka untuk menciptakan sesuatu yang baru, sesuatu karya kreatif, bukan menjiplak mentah-mentah.

Misalkan saja lihat saja bagaimana mobil-mobil buatan Jepang, performanya dibuat berdasar berfalsafah ambil yang baik, buang yang buruk, ciptakan produk baru tadi.

Misal mobil-mobil di Barat selalu berbadan besar, boros, dan mahal. namun bagi Jepang diubah menjadi berbadan ringan, irit dan murah. Hasilnya, mobil-mobil Jepang kini merajai industri otomotif dunia.

http://akirajunto.files.wordpress.com/2009/05/honda_jazz.jpg

Hal yang lebih menakjubkan, saat Shinkansen, perusahaan transportasi Jepang, pada 1 Oktober 1964 berhasil membuat kereta api cepat (bullet train).

http://images.quickblogcast.com/81087-70991/BulletTrain.jpg

Ini adalah sebuah langkah maju yang diciptakan hanya dalam jangka waktu 19 tahun, setelah Jepang diluluh-lantakkan oleh bom atom! Ide bullet train ini tercipta, setelah Jepang memanfaatkan penemuan magnet di Amerika, sebagai bantalan relnya. Luar biasa.

http://dreamindonesia.files.wordpress.com/2009/05/bom_atom.jpg

Selain menerapkan falsafah Kaizen, pada dasarnya kepribadian Jepang sangat dipengaruhi oleh semangat ”bushido” yang sangat asketik, berdisiplin tinggi, dan menjunjung tinggi kode etik dan tata krama dalam kehidupan. Kesemuanya itu terus berlanjut sewaktu proses restorasi itu berjalan hingga kini.

Apa bushido itu?

Kata bushido berasal dari kata ”bushi” (prajurit/kesatria) dan “dou” (jalan). Bushido yang dapat diartikan sebagai ”jalan hidup seorang prajurit atau kesatria” ini, mempunyai 7 kode etik (semboyan) yaitu;

Gi (rectitude/benar)
Yu (courage/berani)
Jin (benevolence/berbuat baik)
Rei (respect/hormat)
Makoto atau Shin (honesty/jujur)
Meiyo (honor, glory/kehormatan dan kejayaan)
Chuugi (loyalty/setia)

Semangat inilah (bandingkan dengan 99 nama Allah) yang mereka pakai dalam melakukan pekerjaan. Sekadar diketahui, kerja bagi orang Jepang adalah segalanya.

http://majelis-asma.com/wp-content/uploads/2009/11/zzzzzzzzzzzzzzzzzzzz.gif

Apabila mereka telah bekerja di satu perusahaan, mereka akan bekerja dengan rajin dan penuh semangat, karena bagi mereka, pekerjaan itu adalah Ten Shoku, sebuah pekerjaan yang telah diberikan Tuhan kepadanya, sehingga harus dikerjakan dengan baik dan bersemangat.

Selain itu, diantara mereka ada juga pandangan shigoto = seimei yaitu kerja = hidup. Konsep kerja seumur hidup ini mulai berkembang bersamaan dengan diperkenalkannya konsep bushido dan samurai pada masa feodal di era Tokugawa Shogunate (abad 11-14).

Sejarahnya begini, pada konsep bushido, seorang bushi atau samurai diharuskan mengabdi kepada majikan (penguasa pada masa itu) hingga titik darah penghabisan dengan bersandar pada kebenaran yang diyakininya, karena mengabdi (diartikan kerja) adalah merupakan jalan hidup mereka.

Setelah berakhir Edo-jidai dan menginjak Meiji-jidai (era modern), kasta bushi dihapuskan, namun konsep bushido tetap digunakan secara luas tidak hanya dibidang keprajuritan dan pemerintahan, tetapi juga digunakan untuk mengembangkan bidang perekonomian, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya.

Nah, dari konsep itulah bagi orang Jepang, hidup = kerja, kerja = hidup!
Menariknya, orang jepang akan sangat malu bila pindah-pindah kerja (dari satu perusahaan ke perusahaan lain, dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain) karena bisa dianggap sebagai orang yang tidak punya loyalitas dan komitmen terhadap pekerjaan dan perusahaan.

Pengaruh mendasar lainnya dari kehadiran bangsa Amerika di Jepang adalah perubahan Konstitusi Jepang yang dibuat atas supervisi Jenderal MacAthur (26 Januari 1880 – 5 April 1964), dan konstitusi itu masih berlaku hingga kini.

Di bawah asuhan Jenderal MacArhur, sejak tahun 1945-1951, Jepang tumbuh kembali menjadi negara ekonomi yang sangat tangguh, sehingga menjadi super power dalam bidang ekonomi hingga kini.

Yang menarik dari Restorasi Jepang adalah :
Para aktor yang sangat gigih memperjuangkan reformasi itu berjumlah tidak lebih dari 100 orang muda yang cerdas dan berdedikasi tinggi.

Titik berat dari proses restorasi itu adalah di bidang pendidikan. Banyak sekali pemuda Jepang dikirimkan ke luar negeri dan Jepang banyak mengambil sistem Jerman dalam segala proses kehidupannya.