Rabu, 24 Agustus 2016

Judul TA Prodi Teknik Industri di Perusahaan... ?


Dalam definisi seorang perekayasa industri, tersurat kata sistem terintegrasi yang terdiri atas berbagai komponen dalam sistem yang saling berhubungan dengan cara tertentu. Komponen sebuah sistem tersebut menurut saya saat ini adalah 5M+IEE yaitu Man, Machine, Material, Methods, Money, Information, Energy and Environment.  Penambahan IEE merupakan hal yang wajar karena fungsi konektivitas komponen sistem menjadi penting yang berarti informasi, energi yang semakin terbatas serta dampak lingkungan yang harus kita pertimbangkan.
Jika pembagian divisi organisasi perusahaan yang berdasarkan 5M+IEE (keuangan, SDM, produksi dll) maka di setiap bagian tersebut pasti ada unsur yang sama, yang bisa disebut sebagai 5m_iee. Di sebuah bagian HRD misalnya bisa terdapat aspek informasi didalamnya.
Untuk komponen dalam sistem, topik-topik yang bisa diambil adalah,
  • Man: Workload Analysis, Performance Management, Motivation Dynamics, Job Structure, Man-Machine Efficiency, Health or/and Safety Analysis, Work Design, Workplace Design,  Behaviour Marketing Analysis, Organisational Structure Design
  • Money: Activity Based Costing, Benefit Cost Analysis, Feasibility Studies, Financial Modeling, Risk Mitigation Analysis
  • Machine: Maintenance Management, Made or Buy Decision, Managing Technological Transfer
  • Material: Material Flow Management, Purchasing Operations and Strategy, Forecasting, Warehousing Management, Fleet Management, Distribution Management, Logistics Operations, Supply Chain Strategy, Product Design, Process Design, Plant Design
  • Methods: Quality Management, Standards-Procedures-Forms, Activity Based Management, Operational Risk Analysis, Project Management, Lean Management, Marketing Strategy, Operational Excellence
  • Information: Enterprise Resource Planning, Knowledge Management, Innovation Strategy, Document Management,
  • Energy: Energy Audits, Energy Management
  • Environment: Life Cycle Analysis, Environmental Process Tools
Topik-topik diatas yang bisa saya pikirkan ketika menyusun awal artikel ini, akan ditambahkan ketika saya ingat ada yang bisa ditambahkan.

1. Mulai dari permasalahan yang dihadapi subyeknya
“The problem is not that there are problems, the problem is expecting there will should no problem exist and thinking that having a problem is a problem” (theodore rubin)
Di filosofi manajemen kualitas, problem adalah hal yang baik, karena berarti kita bisa melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas. Sehingga problem jangan dilihat sebagai hal yang negatif, namun dilihat sebagai perbedaan antara apa yang diinginkan dengan apa yang didapatkan. Perbedaan ini harus diminimalisir dengan aktivitas perbaikan yang kita lakukan.
Bagaimana mencari permasalahan? Jangan bertanya apakah ada masalah, karena orang biasanya tidak nyaman mengatakan ada masalah dipekerjaannya. Salah satu cara adalah mencari dahulu kondisi ideal yang diinginkan, dan lalu menganalisa komponen dari kondisi ideal tersebut. Setelah didefinisikan, maka dibandingkan apakah setiap komponen pada kondisi saat ini memiliki gap dengan kondisi idealnya, maka disitulah letak perbaikannya. Terkadang bahkan ada kondisi dimana komponen tidak ada, sehingga perbaikan adalah membuat komponen tersebut.
Dalam menyusun topik permasalahan, biasanya kita akan lebih mudah jika menggunakan salah satu perspektif pelaku atau pengambil kebijakan. Bayangkan: apa yang dia inginkan, apa yang dia khawatirkan, apa yang menjadi kinerja ideal yang diidamkan oleh pengambil kebijakan, apa resiko yang dia pikirkan, keputusan apa yang harus dibuat, informasi dan analisa apa yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan. Konsep ini dalam design thinking disebut sebagai sensing. Ada lagi metode lainnya, yaitu shadowing, yaitu kita menemani si pengambil keputusan dalam bekerja dalam suatu tenggang waktu tertentu. Namun hati-hati, karena jika tidak nyaman maka malah bisa dianggap mengganggu, karena dalam shadowing kita sering harus bertanya kepada pengambil keputusan tentang apa yang dia pikirkan dan bayangkan dalam melakukan pengambilan keputusan.

2. Mulai dari Metode yang ingin digunakan (predikatnya)
Kita juga bisa mulai dari metode yang ingin kita gunakan. Dari suatu kuliah, kamu merasa suka dengan suatu topik yang disajikan, misalnya optimasi untuk mendapatkan hasil terbaik atau simulasi untuk mendapatkan analisa alternatif. Maka keduanya membutuhkan topik yang memiliki data historis yang cukup panjang untuk bisa dilakukan. Berarti permasalahan yang harus kamu dapatkan sebaiknya yang bersifat kuantitatif dan bisa diambil datanya dari data sekunder (historical data) atau data primer (survey). Maka di target kamu harus dipastikan bahwa data ini tersedia atau bisa diambil.

3. Mulai dari minat bidang kerja yang kau ingin tuju (obyeknya)
Kita misalnya ingin bekerja di suatu bidang, lalu kita tahu bahwa di bidang tersebut metode tertentu sangat digunakan di bidang tersebut, maka kita bisa memilih metode tersebut karena bisa memperluas kesempatan kamu untuk bekerja di bidang tersebut.

Tidak ada komentar: