Usulan Peningkatan Pelayanan
Kesehatan Pada Pertamina
Hospital Dumai Dengan Metode Lean Six Sigma
Muhammad arif1, Andini2,
Masyhur3
123Program Studi Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknologi Dumai, Dumai 28815
ABSTRAK
Pelayanan kesehatan oleh
rumah sakit merupakan satu diantara bentuk perusahaan yang bergerak di sektor
pelayanan publik, khususnya pada pelayaan kesehatan masyarakat. Untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan karyawan Pertamina dibangun sebuah Rumah Sakit di areal
Perumahan Bukit Datuk dengan nama Pertamina Hospital Dumai. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat
kepuasan pelayanan yang diharapkan pasien rawat inap, menilai kelemahan berupa
ketidakefektifan pada proses pelayanan kesehatan, serta memberi usulan untuk
Pertamina Hospital Dumai dalam meningkatkan tingkat pelayanan kesehatannya agar
lebih efektif dan efisien.
Teknik
yang digunakan untuk mengidentifikasi dan membantu mencari potensi permasalahan
kualitas pelayanan kesehatan di hospital tersebut dengan pemakaian FMEA (Failure Mode and Effect Analysis).
Berikutnya metode yang digunakan adalah dengan menerapkan konsep lean thinking, untuk mereduksi 7 (tujuh)
waste yang dianggap sangat merugikan
dengan metode Lean Six Sigma.
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat
disimpulkan di Pertamina Hospital Dumai diperoleh bahwa ekspektasi
pasien menunjukkan masih di
tahap penilaian cukup puas, dengan nilai
rata rata total jawaban kuesioner sebesar 3,28. Sedangkan persepsi pasien
menunjukkan bahwa masih di tahap
penilaian puas , dengan nilai rata-rata total jawaban kuesioner sebesar
3,51. Setelah melakukan analisis dengan FMEA ketidakfektifannya adalah :
kurang disiplin waktu, pengadaan obat lama, perawat kurang ramah, penjelasan
obat standar, pelayanan pasien secara bersamaan, kurang profesional mengatasi
keluhan, tenaga kerja kurang, kurang tertata rapi, kebersihan masih kurang,
taman perlu peremajaan dan tempat jauh dari pusat kota. Untuk meminimalkan waste tersebut terutama dikaitkan dengan
kinerja pekerja di rumah sakit, dari pegawai, apoteker, perawat maupun dokter
dapat di harapkan dari tingkat kedisiplinannya dalam hadir memulai tugas di
setaip harinya, sehingga keluhan terhadap disiplin kehadiran bisa di
tingkatkan.
Kata kunci :
Pelayanan
Kesehatan, FMEA, Lean Six Sigma
1. TUJUAN PENELITIAN
Sebagai sebuah pelyanan kesehatan publik maka Hospital Pertamina Dumai ( PHD) selalu berusaha agar layanan
kesehatan yang diberikan sesuai dengan harapan pasien PT. Pertamina (Persero)
RU II Dumai.
Pengukuran tingkat kepuasan pasien dapat
dilakukan dengan menggunakan beberapa indikator seperti kepuasan pasien
terhadap akses layanan kesehatan, proses layanan kesehatan dan sistim layanan
kesehatan. Metode yang digunakan adalah dengan menerapkan konsep lean thinking, serta berusaha
mereduksi waste yang dianggap sangat merugikan dengan metode Lean Six Sigma.
Untuk mengidentifikasi dan membantu
mencari potensi permasalahan kualitas pelayanan kesehatan di PHD maka
penelitian ini juga akan menggunakan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis).
Berdasarkan penjelasan di atas, maka
penulis akan melakukan penelitian mengenai permasalahan di PHD dengan judul:
"Usulan Peningkatan Pelayanan Kesehatan pada Pertamina Hospital Dumai
dengan Metode Lean Six Sigma".
Berdasarkan
perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui tingkat kepuasan
pelayanan yang diharapkan pasien rawat inap di
Pertamina Hospital Dumai.
2.
Untuk mengetahui apa saja kelemahan
berupa ketidakefektifan pada proses pelayanan Pertamina Hospital Dumai kepada
pasien rawat inap.
3.
Untuk mengetahui apa sajakah yang dapat
dilakukan oleh Pertamina Hospital Dumai
dalam meningkatkan perbaikan tingkat pelayanan kesehatannya agar lebih efektif
dan efisien.
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini
akan mengambil
data pelayanan kesehatan terhadap pasien yang berobat di Pertamina Hospital Dumai. Dan akan dilakukan dengan beberap metode yang menjawab permasalahn
nantinya yaitu :
1.
Menentukan hasil dari tingkat kepuasan
pelayanan kesehatan di Pertamina
Hospital Dumai oleh para pasien, dengan penyebaran
kuesioner tertutup dan pengolahan datanya.
2.
Menganalisis tingkat ketidakefektifan
dari segi pelayanan kesehatan yang diberikan dan harus diperbaiki oleh
Pertamina Hospital Dumai, melalui metode Diagram Sebab Akibat dan dilanjutkan dengan FMEA.
3.
Menganalisis dan membuat kesimpulan dari
usulan penelitian dengan menggunakan lean six sigma
sebagai hasil
akhir penelitian
KESIMPULAN
Bedasarkan
hasil analisis data pada penelitian mengenai usulan peningkatan pelayanan
kesehatan pada Pertamina Hospital Dumai
dapat disimpulkan:
1. Tingkat
kepuasan pelayanan yang diharapkan pasien rawat inap di Pertamina Hospital Dumai diperoleh bahwa ekspektasi (harapan) pasien
menunjukkan masih di tahap penilaian cukup puas, dengan nilai rata-rata total jawaban kuesioner sebesar 3,28. Sedangkan persepsi (sebenarnya) pasien menunjukkan
bahwa masih di tahap penilaian puas,
dengan nilai rata-rata total jawaban kuesioner sebesar 3,51.
2.
Kelemahan berupa ketidakefektifan pada
proses pelayanan Pertamina Hospital Dumai kepada pasien rawat inap yang didapat setelah melakukan analisis dengan
FMEA adalah :
kurang disiplin waktu, pengadaan
obat lama, perawat kurang ramah,
penjelasan obat
standar, pelayanan
pasien secara bersamaan, kurang profesional mengatasi keluhan, tenaga
kerja kurang, kurang
tertata rapi, kebersihan
masih kurang, taman perlu peremajaan dan tempat
jauh dari pusat kota.
3.
Hal-hal yang dapat dilakukan oleh Pertamina
Hospital Dumai dalam meningkatkan tingkat pelayanan kesehatannya agar lebih
efektif dan efisien, yaitu: Defect;
masalah
kepuasan layanan yang berkaitan dengan
kecepatan pelayanan seperti menghindari proses antrian yang lama, pelayanan
yang bersamaan, termasuk keinginan terhadap kebersihan dan keramahtamahan
pekerja rumah sakit dalam melayanai setiap pasiennya. Waiting; mengurangi
waktu antrian untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari proses pendaftaran
harus lebih ditingkatkan dengan kesiapan pegawai administrasi dalam melayani,
juga kecekatan perawat maupun dokter dalam memulai pengobatan di PHD. Inaapproprpriate Procesissing; untuk
meminimalkan waste tersebut terutama
dikaitkan dengan kinerja pekerja di rumah sakit, dari pegawai, apoteker,
perawat maupun dokter dapat diharapkan dari tingkat kedisiplinannya dalam hadir
memulai tugas di setaip harinya, sehingga keluhan terhadap disiplin kehadiran
bisa ditingkatkan.
Saran
Bedasarkan hasil kesimpulan di
atas maka peneliti menyampaikan beberapa saran
yaitu sebagai berikut:
1.
PHD
sebaiknya meningkatkan keramahan dan motivasi para karyawannya, serta
disarankan membuat angket terstruktur untuk lebih mengetahui keluhan dan
kepuasan pasien PHD.
2.
Disarankan untuk
melakukan penelitian lanjutan penerapan hasil penelitian usulan ini pada Pertamina Hospital Dumai sehingga
memperoleh hasil peningkatan level siqmanya.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Gasperz, Vincent, , Lean Six Sigma for Manufacturing and Service Industries, PT.
Gramedia Pustaka Umum, Jakarta, 2007.
[2] Gaspersz,
Vincent, Total Quality Management,
Penerbit PT. Percetakan Penebar
Swadaya, Jakarta, 2011.
[3] Hines, Peter, and Taylor, David, Going
Lean, Proceeding of Lean Enterprise
Research Centre Cardiff Business School, UK, 2000.
[4] Muis, Saludin, , Metodologi 6
Sigma, Graha Ilmu, Jakarta, 2011.
[5] Usman,
Husaini, , Pengantar Statistika, Bumi
Aksara, Yogyakarta, 2009.
[7] PT.
Pertamina, , Profil Perusahaan Pertamina
RU II Dumai,
2011.
[8] Harisupriyanto,
Aplikasi Konsep Lean Untuk Peningkatan
Kualitas Pelayanan Publik, Procceding Seminar Nasional Teknik Industri
BKSTI VI Medan , 2011.
2 komentar:
Nama : Firnando Sinaga
NIM : 1226201055
Jurusan : T.Industri V Sore B
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberadaan e-government dalam konteks Indonesia sangat diperlukan karena sejumlah pertimbangan terkait adanya tuntutan akan terbentuknya kepemerintahan yang bersih, transparan, dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara lebih efektif.
B. Rumusan Masalah
Makalah Ini di susun untuk mengetahui tentang:
1. Pengertian E-Government?
2. Tujuan Penerapan E-Government?
3. Penerapan E-Government?
4. Apa contoh dari E-Government?
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian, tujuan, penerapan dan contoh dariE-Government.
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN E-GOVERNMENT
Konsep yang diusung oleh EZ Gov, selaku konsultan dalam penerapan e-government, memiliki pengertian penyederhanaan praktek pemerintahan dengan mempergunakan teknologi informasi dan komunikasi, dimana dari pengertian tersebut dibagi lagi menjadi dua pembidangan, yaitu :
* online sevices
* government operations
Negara yang diakui sebagai negara yang menduduki posisi pertama dalam menerapkan konsep e-government adalah Kanada. Hal ini dikarenakan ambisi Kanada yang menargetkan untuk mewujudkan pemerintahan yang paling terkoneksi dengan warga negaranya di seluruh dunia, pada tahun 2004.
B. TUJUAN PENERAPAN E-GOVERNMENT
Konsep e-government diterapkan dengan tujuan bahwa hubungan pemerintah baik dengan masyarakatnya maupun dengan pelaku bisnis dapat berlangsung secara efisien, efektif dan ekonomis.
C. PENERAPAN e-GOVERNMENT
Berbicara mengenai e-government bukan berarti hanya menerapkan sistem pemerintahan secara elektronik saja atau dengan kata lain omatisasi sistem, melainkan mempunyai pengertian yang lebih mendalam daripada itu.
D. Contoh dari E-Goverment
a. Pengertian E-KTP
E-KTP atau KTP Elektronik adalah dokumen kependudukan yang memuat sistem keamanan / pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun teknologi informasi dengan berbasis pada database kependudukan nasional.
b. Apa saja yang berkaitan dengan E-KTP
Autentikasi Kartu Identitas (e-ID) biasanya menggunakan biometrik yaitu verifikasi dan validasi sistem melalui pengenalan karakteristik fisik atau tingkah laku manusia.
Selain tujuan yang hendak dicapai, manfaat e-KTP diharapkan dapat dirasakan sebagai berikut:
1. Identitas jati diri tunggal
2. Tidak dapat dipalsukan
3. Tidak dapat digandakan
4. Dapat dipakai sebagai kartu suara dalam pemilu atau pilkada
Struktur e-KTP terdiri dari sembilan layer yang akan meningkatkan pengamanan dari KTP konvensional. Beberapa diantaranya digunakan untuk hal-hal berikut:
1. Menghindari pajak
2. Memudahkan pembuatan paspor yang tidak dapat dibuat di seluruh kota
3. Mengamankan korupsi
4. Menyembunyikan identitas (misalnya oleh para teroris)
KESIMPULAN
World Bank memberikan definisi untuk istilah e-government yaitu penggunaan teknologi informasi oleh badan-badan pemerintahan yang memiliki kemampuan untuk mewujudkan hubungan dengan warga negara, pelaku bisnis dan lembaga-lembaga pemerintahan yang lain. Sedangkan konsep yang diusung oleh EZ Gov, selaku konsultan dalam penerapan e-government, memiliki pengertian penyederhanaan praktek pemerintahan dengan mempergunakan teknologi informasi dan komunikasi.
Konsep e-government diterapkan dengan tujuan bahwa hubungan pemerintah baik dengan masyarakatnya maupun dengan pelaku bisnis dapat berlangsung secara efisien, efektif dan ekonomis.Contoh dari E-Government itu contohnya E-KTP
Nama : M.Zulkarnain.L
NIM : 1226201052
Kelas : T.Industri V Sore B
MAKALAH MUNTAH PADA ANAK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Muntah pada bayi dan anak merupakan gejala yang sering ditemukan dan seringkali merupakan gejala awal dari berbagai macam penyakit infeksi, misalnya faringitis, otitis media, pneumonia, infeksi saluran kencing, bila disertai adanya gejala panas badan. 1.2 Batasan Masalah
Referat ini membahas mengenai patofisiologi, diagnosis, dan penatalaksanaan muntah pada bayi dan anak.
1.3 Tujuan Penulisan
Mengetahui patofisiologi, diagnosis, dan penatalaksanaan muntah pada bayi dan anak.
1.4 Metode Penulisan
Referat ini ditulis dengan menggunakan metode tinjauan pustaka yang merujuk dari berbagai literatur.
1.5 Manfaat Penelitian
Memberikan pengetahuan mengenai patofisiologi, diagnosis, dan penatalaksaan muntah pada bayi dan anak sehingga diharapkan muntah pada bayi dan anak dapat didiagnosis dan ditatalaksana dengan benar.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Definisi
Muntah adalah pengeluaran isi lambung secara paksa melalui mulut disertai kontraksi lambung dan abdomen.
II. 2 Etiologi
II. 2. 1 Usia 0 – 2 Bulan :
1. Kolitis Alergika
2. Kelainan anatomis dari saluran gastrointestinal
3. Refluks Esofageal
4. Peningkatan tekanan intrakranial
5. Malrotasi dengan volvulus
6. Ileus mekonium
7. Necrotizing Enterocolitis
8. Overfeeding
9. Stenosis pylorus
II. 2. 2 Usia 2 bulan-5 tahun.
1. Tumor otak
2. Ketoasidosis diabetikum
3. Korpus alienum
4. Gastroenteritis
5. Trauma kepala
6. Hernia inkarserasi
7. Intussusepsi
8. Posttusive
9. Pielonefritis
II. 2. 3 Usia 6 tahun ke atas.
1. Adhesi
2. Appendisitis
3. Kolesistitis
4. Hepatitis
5. Inflammatory bowel disease
6. Intoksikasi
7. Migrain
8. Pankreatitis
9. Ulkus peptikum
II. 3 Patofisiologi
Kemampuan untuk memuntahkan merupakan suatu keuntungan karena memungkinkan pengeluaran toksin dari lambung.
II. 4 Evaluasi Klinis
II. 4. 1 Evaluasi klinis muntah pada neonatus
a. Muntah bilier
b. Necrotizing Enterocolitis (NEC)
c. Kelainan Metabolik
d. Kelainan Neurologis
II. 4. 2 Evaluasi klinis muntah pada bayi
a. Stenosis pilorus
b. Refluks gastroesofageal (GER)
c. Alergi pada gastrointestinal
II. 4. 3 Evaluasi klinis dari muntah pada anak-anak
a. Ulkus peptikum pada anak lebih muda sering dikaitkan dengan muntah.
b. Pankreatitisn
c. Gangguan sistem saraf pusat
II. 5 Diagnosis
II. 5. 1 Anamnesis
Sifat dan ciri muntah akan membantu mengetahui penyebab muntah.
II. 5. 2 Pemeriksaan fisik
• Tanda-tanda dehidrasi yaitu ubun-ubun yang cekung, turgor kulit kembali lambat/sangat lambat, mulut kering, air mata yang kering,berkurangnya frekuensi miksi
• Iritasi peritonium
• Teraba massa, organomegali
• Intususepsi
• Rectal toucher, penurunan tonus sfingter ani
II. 5. 3 Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
b. Ultrasonografi
c. Foto polos abdomen
d. Barium meal
e. Barium enema
II. 6 Diagnosis Banding
Terapi farmakologis muntah pada bayi dan anak adalah sebagai berikut :
a. Antagonis dopamin
b. Antagonisme terhadap histamine (AH1)
c. Prokloperazin dan Klorpromerazin
d. Antikolinergik
e. 5-HT3 antagonis serotonin
II. 8 Komplikasi
a. Komplikasi metabolik :
b. Gagal Tumbuh Kembang
c. Aspirasi Isi Lambung
d. Mallory Weiss syndrome
e. Peptik esofagitis
II. 9 Prognosis
Prognosis pasien dengan gejala muntah tergantung pada derajat dehidrasi dan penatalaksanaan dehidrasi, etiologi penyakit yang menyebabkan muntah, serta komplikasi yang terjadi dari muntah itu sendiri.
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
1. Putra, Deddy Satriya. Muntah pada anak. Di sunting dan di terbitkan Klinik Dr. Rocky™. Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUD Arifin Achmad/ FK-UNRI. Pekanbaru. Diakses dari http://www.dr-rocky.com. Last update Saturday, 28 March 2009 19:14
Posting Komentar