Senin, 25 Agustus 2014

BKSTI 7-301



Usulan Peningkatan  Pelayanan  Kesehatan Pada Pertamina
 Hospital Dumai Dengan Metode Lean Six Sigma

Muhammad arif1, Andini2, Masyhur3
123Program Studi Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknologi Dumai, Dumai 28815

ABSTRAK
Pelayanan kesehatan oleh rumah sakit merupakan satu diantara bentuk perusahaan yang bergerak di sektor pelayanan publik, khususnya pada pelayaan kesehatan masyarakat. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan karyawan Pertamina dibangun sebuah Rumah Sakit di areal Perumahan Bukit Datuk dengan nama Pertamina Hospital Dumai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  tingkat kepuasan pelayanan yang diharapkan pasien rawat inap, menilai kelemahan berupa ketidakefektifan pada proses pelayanan kesehatan, serta memberi usulan untuk Pertamina Hospital Dumai dalam meningkatkan tingkat pelayanan kesehatannya agar lebih efektif dan efisien.
Teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi dan membantu mencari potensi permasalahan kualitas pelayanan kesehatan di hospital tersebut dengan pemakaian FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). Berikutnya metode yang digunakan adalah dengan menerapkan konsep lean thinking, untuk mereduksi 7 (tujuh) waste yang dianggap sangat merugikan dengan metode Lean Six Sigma.
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan di  Pertamina Hospital Dumai diperoleh bahwa ekspektasi  pasien menunjukkan  masih di tahap  penilaian cukup puas, dengan nilai rata rata total jawaban kuesioner sebesar 3,28. Sedangkan persepsi pasien menunjukkan bahwa masih di tahap  penilaian puas , dengan nilai rata-rata total jawaban kuesioner sebesar 3,51. Setelah melakukan analisis dengan FMEA ketidakfektifannya adalah : kurang disiplin waktu, pengadaan obat lama, perawat kurang ramah, penjelasan obat standar, pelayanan pasien secara bersamaan, kurang profesional mengatasi keluhan, tenaga kerja kurang, kurang tertata rapi, kebersihan masih kurang, taman perlu peremajaan dan tempat jauh dari pusat kota. Untuk meminimalkan waste tersebut terutama dikaitkan dengan kinerja pekerja di rumah sakit, dari pegawai, apoteker, perawat maupun dokter dapat di harapkan dari tingkat kedisiplinannya dalam hadir memulai tugas di setaip harinya, sehingga keluhan terhadap disiplin kehadiran bisa di tingkatkan.

Kata kunci : Pelayanan Kesehatan, FMEA, Lean Six Sigma


1. TUJUAN PENELITIAN

     Sebagai sebuah pelyanan kesehatan publik maka Hospital Pertamina Dumai ( PHD) selalu berusaha agar layanan kesehatan yang diberikan sesuai dengan harapan pasien PT. Pertamina (Persero) RU II Dumai.
       Pengukuran tingkat kepuasan pasien dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa indikator seperti kepuasan pasien terhadap akses layanan kesehatan, proses layanan kesehatan dan sistim layanan kesehatan. Metode yang digunakan adalah dengan menerapkan konsep lean thinking, serta berusaha mereduksi  waste yang dianggap sangat merugikan dengan metode Lean Six Sigma.
     Untuk mengidentifikasi dan membantu mencari potensi permasalahan kualitas pelayanan kesehatan di PHD maka penelitian ini juga akan menggunakan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis).
     Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis akan melakukan penelitian mengenai permasalahan di PHD dengan judul: "Usulan Peningkatan Pelayanan Kesehatan pada Pertamina Hospital Dumai dengan Metode Lean Six Sigma".
            Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian sebagai berikut:
1.         Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelayanan yang diharapkan pasien rawat inap di  Pertamina Hospital Dumai.
2.         Untuk mengetahui apa saja kelemahan berupa ketidakefektifan pada proses pelayanan Pertamina Hospital Dumai kepada pasien rawat inap.
3.         Untuk mengetahui apa sajakah yang dapat dilakukan oleh Pertamina Hospital  Dumai dalam meningkatkan perbaikan tingkat pelayanan kesehatannya agar lebih efektif dan efisien.

2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini akan mengambil data pelayanan kesehatan terhadap pasien yang berobat di  Pertamina Hospital Dumai. Dan akan dilakukan dengan beberap metode yang menjawab permasalahn nantinya yaitu :
1.         Menentukan hasil dari tingkat kepuasan pelayanan kesehatan di  Pertamina Hospital Dumai oleh para pasien, dengan penyebaran kuesioner tertutup dan pengolahan datanya.
2.         Menganalisis tingkat ketidakefektifan dari segi pelayanan kesehatan yang diberikan dan harus diperbaiki oleh Pertamina Hospital  Dumai, melalui metode Diagram Sebab Akibat dan dilanjutkan dengan FMEA.
3.         Menganalisis dan membuat kesimpulan dari usulan penelitian dengan menggunakan lean six sigma sebagai hasil akhir penelitian
 KESIMPULAN
                Bedasarkan hasil analisis data pada penelitian mengenai usulan peningkatan pelayanan kesehatan pada  Pertamina Hospital Dumai dapat disimpulkan:
1.     Tingkat kepuasan pelayanan yang diharapkan pasien rawat inap di Pertamina Hospital Dumai diperoleh bahwa ekspektasi (harapan) pasien menunjukkan  masih di tahap penilaian cukup puas, dengan nilai rata-rata total jawaban kuesioner sebesar 3,28. Sedangkan persepsi (sebenarnya) pasien menunjukkan bahwa masih di tahap  penilaian puas, dengan nilai rata-rata total jawaban kuesioner sebesar 3,51.
2.     Kelemahan berupa ketidakefektifan pada proses pelayanan Pertamina Hospital Dumai kepada pasien rawat inap yang didapat setelah melakukan analisis dengan FMEA adalah : kurang disiplin waktu, pengadaan obat lama, perawat kurang ramah, penjelasan obat standar, pelayanan pasien secara bersamaan, kurang profesional mengatasi keluhan, tenaga kerja kurang, kurang tertata rapi, kebersihan masih kurang, taman perlu peremajaan dan tempat jauh dari pusat kota.
3.     Hal-hal yang dapat dilakukan oleh Pertamina Hospital Dumai dalam meningkatkan tingkat pelayanan kesehatannya agar lebih efektif dan efisien, yaitu: Defect; masalah kepuasan layanan yang berkaitan dengan kecepatan pelayanan seperti menghindari proses antrian yang lama, pelayanan yang bersamaan, termasuk keinginan terhadap kebersihan dan keramahtamahan pekerja rumah sakit dalam melayanai setiap pasiennya. Waiting; mengurangi waktu antrian untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari proses pendaftaran harus lebih ditingkatkan dengan kesiapan pegawai administrasi dalam melayani, juga kecekatan perawat maupun dokter dalam memulai pengobatan di PHD. Inaapproprpriate Procesissing; untuk meminimalkan waste tersebut terutama dikaitkan dengan kinerja pekerja di rumah sakit, dari pegawai, apoteker, perawat maupun dokter dapat diharapkan dari tingkat kedisiplinannya dalam hadir memulai tugas di setaip harinya, sehingga keluhan terhadap disiplin kehadiran bisa ditingkatkan.

Saran
                Bedasarkan hasil kesimpulan di atas maka peneliti menyampaikan beberapa saran  yaitu sebagai berikut:
1.       PHD sebaiknya meningkatkan keramahan dan motivasi para karyawannya, serta disarankan membuat angket terstruktur untuk lebih mengetahui keluhan dan kepuasan pasien PHD.
2.       Disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan penerapan hasil penelitian usulan ini  pada Pertamina Hospital Dumai sehingga memperoleh hasil peningkatan level siqmanya.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Gasperz, Vincent, ,  Lean Six Sigma for           Manufacturing and Service Industries, PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta, 2007.
[2] Gaspersz, Vincent, Total Quality   Management, Penerbit PT. Percetakan   Penebar Swadaya, Jakarta, 2011.
[3] Hines, Peter, and Taylor, David, Going   Lean, Proceeding of Lean Enterprise Research Centre Cardiff Business School, UK, 2000.
[4] Muis, Saludin, , Metodologi 6 Sigma, Graha Ilmu, Jakarta, 2011.
[5] Usman, Husaini, , Pengantar Statistika, Bumi Aksara, Yogyakarta, 2009.
[7] PT. Pertamina, , Profil Perusahaan Pertamina RU II Dumai, 2011.
[8] Harisupriyanto, Aplikasi Konsep Lean Untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, Procceding Seminar Nasional Teknik Industri BKSTI VI Medan , 2011.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Nama : Firnando Sinaga
NIM : 1226201055
Jurusan : T.Industri V Sore B

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keberadaan e-government dalam konteks Indonesia sangat diperlukan karena sejumlah pertimbangan terkait adanya tuntutan akan terbentuknya kepemerintahan yang bersih, transparan, dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara lebih efektif.
B. Rumusan Masalah

Makalah Ini di susun untuk mengetahui tentang:
1. Pengertian E-Government?
2. Tujuan Penerapan E-Government?
3. Penerapan E-Government?
4. Apa contoh dari E-Government?

C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian, tujuan, penerapan dan contoh dariE-Government.

PEMBAHASAN


A. PENGERTIAN E-GOVERNMENT
Konsep yang diusung oleh EZ Gov, selaku konsultan dalam penerapan e-government, memiliki pengertian penyederhanaan praktek pemerintahan dengan mempergunakan teknologi informasi dan komunikasi, dimana dari pengertian tersebut dibagi lagi menjadi dua pembidangan, yaitu :
* online sevices
* government operations
Negara yang diakui sebagai negara yang menduduki posisi pertama dalam menerapkan konsep e-government adalah Kanada. Hal ini dikarenakan ambisi Kanada yang menargetkan untuk mewujudkan pemerintahan yang paling terkoneksi dengan warga negaranya di seluruh dunia, pada tahun 2004.

B. TUJUAN PENERAPAN E-GOVERNMENT

Konsep e-government diterapkan dengan tujuan bahwa hubungan pemerintah baik dengan masyarakatnya maupun dengan pelaku bisnis dapat berlangsung secara efisien, efektif dan ekonomis.
C. PENERAPAN e-GOVERNMENT

Berbicara mengenai e-government bukan berarti hanya menerapkan sistem pemerintahan secara elektronik saja atau dengan kata lain omatisasi sistem, melainkan mempunyai pengertian yang lebih mendalam daripada itu.

D. Contoh dari E-Goverment

a. Pengertian E-KTP

E-KTP atau KTP Elektronik adalah dokumen kependudukan yang memuat sistem keamanan / pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun teknologi informasi dengan berbasis pada database kependudukan nasional.

b. Apa saja yang berkaitan dengan E-KTP
Autentikasi Kartu Identitas (e-ID) biasanya menggunakan biometrik yaitu verifikasi dan validasi sistem melalui pengenalan karakteristik fisik atau tingkah laku manusia.
Selain tujuan yang hendak dicapai, manfaat e-KTP diharapkan dapat dirasakan sebagai berikut:
1. Identitas jati diri tunggal
2. Tidak dapat dipalsukan
3. Tidak dapat digandakan
4. Dapat dipakai sebagai kartu suara dalam pemilu atau pilkada
Struktur e-KTP terdiri dari sembilan layer yang akan meningkatkan pengamanan dari KTP konvensional. Beberapa diantaranya digunakan untuk hal-hal berikut:
1. Menghindari pajak
2. Memudahkan pembuatan paspor yang tidak dapat dibuat di seluruh kota
3. Mengamankan korupsi
4. Menyembunyikan identitas (misalnya oleh para teroris)


KESIMPULAN

World Bank memberikan definisi untuk istilah e-government yaitu penggunaan teknologi informasi oleh badan-badan pemerintahan yang memiliki kemampuan untuk mewujudkan hubungan dengan warga negara, pelaku bisnis dan lembaga-lembaga pemerintahan yang lain. Sedangkan konsep yang diusung oleh EZ Gov, selaku konsultan dalam penerapan e-government, memiliki pengertian penyederhanaan praktek pemerintahan dengan mempergunakan teknologi informasi dan komunikasi.
Konsep e-government diterapkan dengan tujuan bahwa hubungan pemerintah baik dengan masyarakatnya maupun dengan pelaku bisnis dapat berlangsung secara efisien, efektif dan ekonomis.Contoh dari E-Government itu contohnya E-KTP

Anonim mengatakan...

Nama : M.Zulkarnain.L
NIM : 1226201052
Kelas : T.Industri V Sore B

MAKALAH MUNTAH PADA ANAK

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Muntah pada bayi dan anak merupakan gejala yang sering ditemukan dan seringkali merupakan gejala awal dari berbagai macam penyakit infeksi, misalnya faringitis, otitis media, pneumonia, infeksi saluran kencing, bila disertai adanya gejala panas badan. 1.2 Batasan Masalah
Referat ini membahas mengenai patofisiologi, diagnosis, dan penatalaksanaan muntah pada bayi dan anak.
1.3 Tujuan Penulisan
Mengetahui patofisiologi, diagnosis, dan penatalaksanaan muntah pada bayi dan anak.
1.4 Metode Penulisan
Referat ini ditulis dengan menggunakan metode tinjauan pustaka yang merujuk dari berbagai literatur.
1.5 Manfaat Penelitian
Memberikan pengetahuan mengenai patofisiologi, diagnosis, dan penatalaksaan muntah pada bayi dan anak sehingga diharapkan muntah pada bayi dan anak dapat didiagnosis dan ditatalaksana dengan benar.

BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Definisi
Muntah adalah pengeluaran isi lambung secara paksa melalui mulut disertai kontraksi lambung dan abdomen.
II. 2 Etiologi
II. 2. 1 Usia 0 – 2 Bulan :
1. Kolitis Alergika
2. Kelainan anatomis dari saluran gastrointestinal
3. Refluks Esofageal
4. Peningkatan tekanan intrakranial
5. Malrotasi dengan volvulus
6. Ileus mekonium
7. Necrotizing Enterocolitis
8. Overfeeding
9. Stenosis pylorus
II. 2. 2 Usia 2 bulan-5 tahun.
1. Tumor otak
2. Ketoasidosis diabetikum
3. Korpus alienum
4. Gastroenteritis
5. Trauma kepala
6. Hernia inkarserasi
7. Intussusepsi
8. Posttusive
9. Pielonefritis
II. 2. 3 Usia 6 tahun ke atas.
1. Adhesi
2. Appendisitis
3. Kolesistitis
4. Hepatitis
5. Inflammatory bowel disease
6. Intoksikasi
7. Migrain
8. Pankreatitis
9. Ulkus peptikum
II. 3 Patofisiologi
Kemampuan untuk memuntahkan merupakan suatu keuntungan karena memungkinkan pengeluaran toksin dari lambung.
II. 4 Evaluasi Klinis
II. 4. 1 Evaluasi klinis muntah pada neonatus
a. Muntah bilier
b. Necrotizing Enterocolitis (NEC)
c. Kelainan Metabolik
d. Kelainan Neurologis
II. 4. 2 Evaluasi klinis muntah pada bayi
a. Stenosis pilorus
b. Refluks gastroesofageal (GER)
c. Alergi pada gastrointestinal
II. 4. 3 Evaluasi klinis dari muntah pada anak-anak
a. Ulkus peptikum pada anak lebih muda sering dikaitkan dengan muntah.
b. Pankreatitisn
c. Gangguan sistem saraf pusat
II. 5 Diagnosis
II. 5. 1 Anamnesis
Sifat dan ciri muntah akan membantu mengetahui penyebab muntah.
II. 5. 2 Pemeriksaan fisik
• Tanda-tanda dehidrasi yaitu ubun-ubun yang cekung, turgor kulit kembali lambat/sangat lambat, mulut kering, air mata yang kering,berkurangnya frekuensi miksi
• Iritasi peritonium
• Teraba massa, organomegali
• Intususepsi
• Rectal toucher, penurunan tonus sfingter ani
II. 5. 3 Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
b. Ultrasonografi
c. Foto polos abdomen
d. Barium meal
e. Barium enema
II. 6 Diagnosis Banding
Terapi farmakologis muntah pada bayi dan anak adalah sebagai berikut :
a. Antagonis dopamin
b. Antagonisme terhadap histamine (AH1)
c. Prokloperazin dan Klorpromerazin
d. Antikolinergik
e. 5-HT3 antagonis serotonin
II. 8 Komplikasi
a. Komplikasi metabolik :
b. Gagal Tumbuh Kembang
c. Aspirasi Isi Lambung
d. Mallory Weiss syndrome
e. Peptik esofagitis
II. 9 Prognosis
Prognosis pasien dengan gejala muntah tergantung pada derajat dehidrasi dan penatalaksanaan dehidrasi, etiologi penyakit yang menyebabkan muntah, serta komplikasi yang terjadi dari muntah itu sendiri.
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
1. Putra, Deddy Satriya. Muntah pada anak. Di sunting dan di terbitkan Klinik Dr. Rocky™. Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUD Arifin Achmad/ FK-UNRI. Pekanbaru. Diakses dari http://www.dr-rocky.com. Last update Saturday, 28 March 2009 19:14